jpnn.com - JAKARTA - Putra pahlawan nasional Bung Tomo, Bambang Sulistomo berharap akan lahir calon presiden dan wakil presiden 2014 yang berani mencegah serta melawan semua tekanan kerakusan dan kebiadapan koruptif elit partai politik manapun.
Ia melihat hingga saat ini para bakal calon presiden belum menyampaikan cara mengatasi korupsi di elit politik.
BACA JUGA: Pemerintah Dinilai Tidak Punya Dasar Terbitkan Perppu Pemilu
Karenanya, dia meminta para calon pemimpin negeri ini harus mencegah terjadinya praktek jual beli hukum dan keadilan serta jual beli kedaulatan rakyat.
"Yang pada akhirnya pasti akan mengakibatkan terjadinya praktek jual beli harga diri maupun harkat dan martabat negeri ini," ungkap Bambang dalam diskusi bertajuk "Kedaulatan Rakyat Telah Dirampas dan Diperjualbelikan, Mau Dibawa Kemana Negeri Ini", di Jakarta, Kamis (8/5).
BACA JUGA: Mahasiswa Beri KPU Nilai C
Dalam diskusi ini Bambang didampingi sejumlah rekan-rekannya dari "Kelompok Veteran" seperti Yanny Drajat, Suryokoco Suryoputra, Yusroni, Agus Dimara, Baidar Faisal, Johanes Sandjaja Darmawan, Dharmo Larsono dan Nurochman.
Bambang berharap pilpres 2014 akan melahirkan pemimpin yang tak hanya berani, berhati baik, tampak tegas atau kerakyatan, bersuara keras atau santun.
BACA JUGA: Rapimnas Hanya Bahas Cawapres, Ical Tetap Capres
Akan tetapi, ia menambahkan, harusnya lahir pemimpin yang juga seorang pejuang yang sudah membuktikan dirinya berani secara tegas dan tulus untuk membela kepentingan rakyat dan negara.
"Berani berterus terang mengutarakan cita-citanya dalam menegakkan hukum dan keadilan," kata dia.
Dia prihatin karena praktek jual beli hukum masih berlangsung di negeri ini. Misalnya, dia mencontohkan, pada pemilihan legislatif lalu marak terjadi praktek jual beli suara. "Jual beli suara terjadi karena jual beli hukum belum selesai (masih terjadi)," tegas Bambang.
Karenanya, ia khawatir jika nanti Anggota DPR yang lolos karena jual beli suara itu akan melahirnya pesakitan-pesakitan baru di Komisi Pemberantasan Korupsi. Untuk itu, ia berharap presiden baru nanti bisa mencegah munculnya koruptor-koruptor baru di DPR. "Kalau presiden tak bisa mencegah, khawatir muncul pesakitan KPK baru. Kalau ini terus terjadi, kapan selesainya masalah bangsa ini," katanya.
Ia menilai hulu korupsi di negeri ini berpusat di DPR. Karena, anggaran terbesar atau APBN diolah di sana. Sehingga tak menutup kemungkinan terjadi jual beli jabatan, proyek dan sebagainya.
"Korupsi yang dipertontonkan adalah bukti bagaimana berkembangnya kegilaan tekanan keserakahan dan kebiadaban koruptif elit politik," kata Bambang. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Dinilai Lebih Unggul Ketimbang Mahfud MD
Redaktur : Tim Redaksi