Putra Pahlawan Revolusi Minta Hindari Isu Komunis untuk Sudutkan Capres

Minggu, 06 Juli 2014 – 03:31 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI, Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo meminta agar dalam persaingan di pemilu presiden (pilpres) tidak membodohi pemilih dengan isu komunisme sebagai kampanye hitam. Terlebih, hingga saat ini ajaran komunis masih dilarang sesuai Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966.

Agus yang juga Putra Pahlawan Revolusi Mayor Jenderal Anumerta Soetojo Siswomihardjo itu mengatakan, gerakan Komunis yang pernah terlibat peristiwa 1965 tidak relevan lagi dipersoalkan pada masa kini. "Kalau yang dimaksud terkait komunis yang dulu atau terlibat dalam peristiwa 1965, saya kira sudah tidak relevan lagi pada saat ini," ujar Agus kepada wartawan, Sabtu (5/7).

BACA JUGA: Jokowi Minta Masyarakat Sabar Tunggu Hasil Pilpres

Menurutnya, justru sisa-sisa gerakan komunis pada masa lalu sudah banyak yang diterima masyarakat dan bahkan menduduki jabatan-jabatan publik. “Mereka sudah dianggap tidak lagi dalam konteks melakukan kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan PKI pada tahun 1965,” papar mantan Wakil Ketua MPR RI itu.

Sebelumnya anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Pramono Edhie Wibowo, mengingatkan tentang potensi munculnya bahaya laten komunisme. Menurutnya, paham komunisme tetap dapat tumbuh dan berkembang di era demokrasi seperti sekarang.

BACA JUGA: JK Dorong Teknologi untuk Dongkrak Hasil Tani

Edhie menyebut ada pihak dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang ingin mencabut Ketetapan MPRS Nomor 25/1966 tentang Larangan Paham Komunisme di Indonesia. Namun, pernyataan itu dibantah Jusuf Kalla.(rmo/jpnn)

BACA JUGA: Mega Bangga Kemampuan Jokowi-JK di Debat Terakhir

BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Banggakan Kemampuan Jokowi-JK di Debat Terakhir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler