jpnn.com, JAKARTA - Alia Noorayu Laksono, putri dari politikus Agung Laksono melakukan kegiatan fogging dalam rangka mencegah wabah demam berdarah.
Kegiatan tersebut dilakukan di RT 05-06, RW 08, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (23/2).
BACA JUGA: BNPB: Jakarta Makin Rentan Banjir
Alia yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP AMPI itu mengatakan, bencana banjir yang terjadi di Kampung Melayu pada 4 Februari 2018 lalu, meninggalkan sejumlah pekerjaan rumah bagi warga.
Hal tersebut terlihat sepekan setelah bencana tersebut, warga masih terus membersihkan rumah mereka.
BACA JUGA: Pengamat: Kepercayaan Publik ke Anies Turun
"Saya yang merupakan warga dari Kecamatan Jatinegara ini merasa perlu untuk terus memerhatikan kondisi para warga yang terkena musibah tersebut," kata Alia di lokasi.
Oleh karena itu, Alia juga melakukan fogging di tempat tersebut untuk membasmi nyamuk demam berdarah. Alia memastikan, upaya tersebut dilakukan di sejumlah titik lainnya.
BACA JUGA: Meteran Banjir di Kampung Rawa Teratai Bikin Anies Heran
"Saya takut anak-anak kecil, ibu-ibu dan para warga yang tinggal di sana, setelah banjir malah kena nyamuk demam berdarah," ujar Alia.
Demam berdarah merupakan penyakit berbahaya yang disebabkan penularan virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti yang umumnya menyerang pada musim panas dan musim penghujan.
Virus ini menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan pendarahan hingga kematian.
Untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes Aegypti pasca banjir di Kelurahan Kampung Melayu maka diperlukan tindakan nyata yaitu penyemprotan selokan dan saluran air di sekitaran pemukiman warga korban banjir.
"Saya mengharapkan, dengan pelaksanaan kegiatan ini, tingkat penyebaran nyamuk Aedes Aegypti dapat dikurangi secara signifikan. Dan masyarakat yang tinggal di daerah Kampung Melayu bebas dari penyakit demam berdarah," pungkas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jakarta Masih Banjir, Eks Relawan Anies Salahkan Jokowi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga