Putri Orang Dekat Putin Tewas Dibom, Bukti-Bukti Mengarah ke Ukraina

Selasa, 23 Agustus 2022 – 23:22 WIB
Jurnalis dan pakar politik Darya Dugina, putri tokoh ultranasionalis Rusia Alexander Dugin, difoto di studio TV Tsargrad di Moskow, Rusia, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 21 Agustus 2022. Foto: Tsargrad.tv/HO via REUTERS/as

jpnn.com, RUSIA - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) pada Senin (22/8) menuduh dinas intelijen Ukraina berada di balik pembunuhan Darya Dugina, puteri tokoh ultranasionalis Alexander Dugin, kata kantor berita Rusia.

Dugina tewas pada Sabtu (20/8) malam ketika sebuah alat yang diduga bom meledakkan mobil yang sedang dikendarainya, kata tim penyelidik Rusia.

BACA JUGA: Lawan Sanksi Barat, Putin Ingin Rusia Bangun Teknologi Sendiri

Ukraina telah membantah terlibat.

FSB mengatakan serangan itu dilakukan oleh seorang wanita Ukraina kelahiran 1979.

BACA JUGA: Isi Pertemuan Jokowi dengan Presiden Zelensky dan Vladimir Putin

Wanita itu, dan anak gadisnya, tiba di Rusia pada Juli dan tinggal selama satu bulan untuk mempersiapkan serangan tersebut, kata FSB.

Mereka menyewa sebuah ruang apartemen di gedung yang sama dengan Dugina dan mempelajari gaya hidupnya, menurut pernyataan FSB yang dirilis kantor-kantor berita Rusia.

BACA JUGA: Ucapkan Selamat HUT RI, Vladimir Putin Ungkap Arti Kunjungan Jokowi

Pelaku menghadiri sebuah acara di luar Moskow pada Sabtu malam, yang juga dihadiri Dugina dan ayahnya.

Dia melakukan "peledakan terkontrol" pada mobil Dugina, lalu kabur ke Estonia, kata FSB.

Belum ada tanggapan dari Kiev atas pernyataan FSB tersebut.

Alexander Dugin, ayah Dugina, adalah seorang ultranasionalis yang mendukung penggunaan kekerasan demi penyatuan wilayah-wilayah berbahasa Rusia dalam sebuah imperium besar Rusia yang baru.

Darya Dugina, 30 tahun, mendukung gagasan ayahnya dan kerap muncul di televisi pemerintah untuk mendukung tindakan Rusia di Ukraina.

Pengaruh Dugin di Rusia dan kedekatannya dengan Presiden Vladimir Putin telah menjadi topik perdebatan.

Sebagian pengamat Rusia menilai pengaruh Dugin terhadap kebijakan luar negeri Moskow signifikan.

Mereka mengatakan Dugin membantu meletakkan dasar-dasar pemikiran bagi Putin untuk menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih agresif dan ekspansif.

Pengamat lainnya mengatakan pengaruh Dugin sedikit saja. Pria 60 tahun itu belum pernah menduduki jabatan di Kremlin. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler