jpnn.com - ADA studi mengungkap mengonsumsi alkohol tidak selalu berdampak buruk. Bahkan, meminum unsur ramuan yang bisa memabukkan ini dengan ukuran yang pas, disebut bisa memperpanjang umur. Benarkah?
Selama ini, mengonsumsi alkohol selalu dikaitkan dengan lebih dari 200 penyakit dan kondisi-kondisi yang mengerikan. Namun beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi alkohol 1-2 gelas per hari dapat mencegah penyakit jantung dan membantu dari kematian dini.
BACA JUGA: Mengapa Anda Harus Menemui Terapi Seks?
Tapi, setelah memeriksa beberapa penelitian yang digunakan untuk mendukung temuan manfaat alkohol, para peneliti di Inggris dan Australia mengatakan hasil tersebut sudah dipengaruhi oleh desain penelitian.
Dalam pemeriksaan ulang masalah ini, peneliti dari University of Sydney dan University College London, menemukan hubungan antara konsumsi alkohol dan angka kematian untuk kelompok usia yang berbeda. Mereka menganalisis data kesehatan dan kematian dari dua sampel masyarakat di Inggris (sampel 18.368 orang, dan 34.523 orang). Peserta ditanya tentang rata-rata konsumsi alkohol mingguan mereka.
BACA JUGA: Ini Pernak-pernik Cantik Pengganti Cokelat dan Bunga Saat Valentine
Hasilnya kemudian disesuaikan dengan karakter personal, sosial ekonomi, gaya hidup, tingkat pendidikan, pekerjaan dan status merokok atau bukan. Penelitian ini menemukan bahwa ketika peminum (alkoholik) dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pernah meminum alkohol, ada sedikit perbedaan efek perlindungan pada peminum.
Tapi tunggu dulu. Mereka menemukan itu dengan kasus bahwa konsumsi alkohol yang rendah (kurang dari 10 unit alkohol seminggu dan tidak lebih dari 4,5 unit dalam satu hari) di kalangan wanita usia 65 ke atas, memang ada kecenderungan rendahnya risiko sekarat dibandingkan dengan orang yang tidak minum sama sekali.
BACA JUGA: Ingin Punya Hidung Seperti Artis Korea, Coba yang Ini
Tetapi para peneliti mengatakan hal ini mungkin merupakan hasil seleksi yang bias alias sedikit menyimpang dari penelitian ini. Mereka menyimpulkan bahwa penelitian ini menyarankan alkohol bisa melindungi namun dalam statistik yang tidak kuat.
Mengomentari studi ini, Profesor Mike Daube dari Public Health Policy at Curtin University mengatakan manfaat dari alkohol tidak selalu sama dalam penelitian. Namun Daube tak membantah bahwa untuk sebagian peminum, alkohol bermanfaat untuk kesehatan jantung.
"Dalam ilmu kesehatan, jika sesuatu terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, justru harus diperlakukan dengan hati-hati," tulisnya, seperti dilansir lagi oleh The Age, Rabu (11/2).
Daube juga mengungkap, ada kecendrungan produsen alkohol menghapus atau menyembunyikan beberapa referensi dari produk mereka. Dia juga menilai, beberapa pemerintah di dunia, mengambil keuntungan ekonomi dari industri alkohol. Paling, bermain di soal pajak.
"Secara global, lebih dari tiga juta kematian setiap tahun yang disebabkan alkohol. Dan kebijakan politik (pemerintah) ikut memengaruhinya," kata Daube. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadalah Gejala Asam Urat Gout Ini
Redaktur : Tim Redaksi