PWNU DKI Minta Polri Usut Tuntas Insiden Penembakan Brigadir J

Selasa, 12 Juli 2022 – 14:16 WIB
Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta Muzakki Kholis. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat meninggal dunia akibat saling tembak dengan anggota Polri Bharada E.

Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta Muzakki Kholis mendesak Polri untuk mengusut tuntas insiden penembakan tersebut.

BACA JUGA: Keluarga Brigadir J Buka Suara, Sampaikan Permohonan Ini kepada Kapolri dan Presiden Jokowi

Cholish Muzakki menilai kasus tersebut sangat extraordinary, di luar dugaan publik. Seharusnya Propam itu menjaga dan mengayomi anak buahnya terutama dalam kedisiplinan bekerja secara profesional.

“Tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat, ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ini menjadi teka-teki dan menyimpan pertanyaan besar, karena locus delicti (tempat kejadian) di rumah Kadiv Propam, tepatnya di kamar istrinya,” ungkap Muzakki Cholis, Selasa (12/7).

BACA JUGA: Istri Irjen Ferdy Sambo Teriak Sebelum Brigadir J dan Bharada E Baku Tembak

Kiai Cholis tersebut juga mengatakan kejadian seperti ini sangat aneh. Oleh karena itu, Polri perlu mengusut secara tuntas motif di balik insiden terebut.

“Ya, tentunya, kami perlu menanggapi hal ini, karena menyangkut profesionalitas dan kedisiplinan polri,” kata Kiai Cholis.

BACA JUGA: Mengapa Bharada E Menembak Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo? Brigjen Ramadhan Bilang Begini

Dia mengaku heran dengan insiden tersebut, bagaimanapun mereka menjaga keamanan masyarakat.

“Saya juga heran dengan insiden ini, sebetulnya motif apa di balik ini semua. Kok sampai terjadi baku tembak antaraajudan dengan ajudan lainnya, apa yang dipertahankan?" tanya Katib Syuriah PWNU DKI tersebut.

Selain itu, Katib Syuriah juga menyoroti soal luka sayatan terhadap korban.

Menurut dia, kejadian seperti ini sangat langka terjadi di petinggi Polri.

Dia menyerankan Polri membentuk satu tim untuk mengungkap kauss tersebut. Hal ini untuk menghindari prasangka buruk di tengah masyarakat atau dugaan-dugaan yang tidak sesuai dengan fakta.

“Pasti ada kecurigaan, korban bukan hanya ditembak melainkan ada luka sayatan,” kata Cholis.

Kiai Cholis mendorong Kapolri Listyo Sigit agar segera bertindak agar tidak menjadi bola liar dalam tubuh Polri.

"Kami menyarankan agar menonaktifkan Kadiv Propam Polri tersebut," ujar Kiai Cholis.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler