Qodari Mengapresiasi Pidato Kebudayaan Zulhas Soal Islam Tengah

Minggu, 30 Januari 2022 – 11:00 WIB
Zulkifli Hasan. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengapresiasi pidato kebudayaan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Zulkifli menyampaikan pidato bertajuk “Indonesia Butuh Islam Tengah” dalam acara Zulhas Award 2022 di Auditorium Utama Perpustakaan Nasional RI, Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/1/2022).

BACA JUGA: Prabowo-Jokowi Didukung Berduet di Pilpres 2024, Qodari Mempertanyakan Sikap Bu Mega

Qodari menilai Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas menjadi pelopor tradisi pidato kebudayaan yang penuh dengan makna mendalam.

Menurut Qodari, hal itu tidak seperti biasanya seorang ketua partai berbicara tentang kebudayaan.

BACA JUGA: Pidato Kebudayaan & Gagasan Islam Tengah Bakal Jadi Arah Perjuangan Kader PAN

“Pertama adalah apresiasi bahwa Pak Zulkifli Hasan sebagai ketua umum partai memulai atau membuat sebuah tradisi yaitu pidato kebudayaan, biasanya ketua umum partai itu pidato politik,” kata Qodari, Minggu (30/1/2022).

Menurut Qodari, apa yang disampaikan oleh Zulhas dalam pidatonya yang membahas soal kebudayaan itu sesuatu yang cukup kompleks melingkupi beberapa elemen penting bagi kemanusiaan.

BACA JUGA: Soal Pertemuan PAN dan PBB, Zulhas Bilang Begini

Qodari menjelaskan di dalam kebudayaan itu terdapat elemen politik, ekonomi sosial dan hukum. Isi pidato tersebut menunjukkan kualitas dari seorang Wakil Ketua MPR itu.

“Jadi, ini sifatnya lebih mendasar dan kontemplatif dan itu menunjukkan keluasan wawasan Pak Zulkifli Hasan,” kata Qodari.

Selain itu, Qodari menilai Zulhas dalam pidatonya juga membahas mengenai Islam Tengah. Zulhas mengajak kepada publik luas, termasuk kepada para tokoh politik, tokoh bangsa, tokoh pers hingga tokoh budaya agar ajaran Islam yang dikembangkan di Indonesia adalah Islam Tengah atau moderat.

Sebab, kata Qodari, beragamnya ekspresi wajah ke-Islam-an yang ada di Indonesia maka harus mencari titik tengahnya atau titik temunya dan itu adalah Islam jalan tengah.

“Pidato Zulhas juga sangat bagus yaitu Islam Tengah dan keluar dengan sebuah tesis bahwa wujud Islam Tengah itu di Indonesia adalah Pancasila. Itu tesis yang sangat menarik. Dan menjadi sebuah pintu untuk penerimaan yang luas bagi umat Islam terhadap Pancasila," ujar Qodari.

Qodari juga melihat pada acara tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh-tokoh calon pemimpin Indonesia ke depan seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan lain-lain.

Lebih lanjut, Qodari menilai dua tokoh ormas Islam terbesar di Indonesia, yakni Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum Muhammadiyah Haidar Nasir memberikan sambutan sehingga narasi yang dibangun Zulhas tidak hanya kuat di pemikiran juga kuat diimplementasi.

"Jadi, ini bukan perkara mudah untuk bisa menghadirkan dua tokoh Islam tersebut dan itu adalah implementasi dari pembuktian dari pidato kebudayaan dari Pak Zul soal Islam Tengah, Islam tengahan. Jadi, Pak Zul ini bukan hanya kuat di pemikiran tetapi juga kuat diimplementasi," ujar Qodari.

Qodari menilai dengan beragam sambutan positif dari para tokoh tersebut membuktikan kualitas kepemimpinan dari seorang Zulhas.

Hal ini juga menunjukkan pergaulan politik Zulhas yang sangat luas dan sangat luwes sehingga para tokoh itu hadir untuk memberikan respons dan mengapresiasi gagasannya.

"Pak Zul merupakan tokoh nasional yang akan memainkan peranan besar dalam politik Indonesia kedepan,” ujar Qodari.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler