Radiasi UV Picu Kanker Kulit, Jangan Salah Pilih Produk Sunscreen

Kamis, 07 September 2023 – 21:07 WIB
Ilustrasi menggunakan tabir surya. Foto: warmuthinstitute

jpnn.com, JAKARTA - Radiasi sinar ultraviolet bisa memicu kerusakan hingga kanker kulit pada manusia.

Para pakar kesehatan sepakat bahwa paparan sinar matahari tersebut dapat mengubah DNA dalam sel kulit sehingga memicu beragam risiko penyakit.

BACA JUGA: Mulai Harimu dengan Sunscreen Khusus Dalam Ruangan

Salah satu upaya menjaga kesehatan kulit wajah menurut Hopkins Medicine adalah dengan menggunakan sunscreen.

Jika digunakan setiap hari dengan tepat, produk ini bisa mencegah terjadinya sunburn dan penuaan dini yang disertai flek hitam serta kerutan.

BACA JUGA: 4 Tips Memilih Sunscreen yang Tepat Bagi Kulit Berminyak

"Selain melindungi kulit dari sinar UV, penggunaan sunscreen juga bisa menghambat penuaan dini dan mencegah kanker kulit," kata Vayanadela Murbarani selaku Brand Representative Unitary dalam keterangan resminya, Kamis (7/9).

Konsumen perlu memperhatikan dua hal yakni klaim SPF dan jenis sunscreen. Kandungan sun protection factor (SPF) penting untuk dipertimbangkan dan diidentifikasi sebagai tanda kemampuan suatu produk sunscreen dalam menangkal sinar ultraviolet. 

BACA JUGA: Mana yang Dipakai Lebih Dulu, Pelembab Atau Sunscreen? Ini Urutan yang Benar

SPF biasanya tercantum di label kemasan dan memiliki tingkat yang berbeda. SPF 15 hanya bisa menahan 93 persen radiasi sinar UVB selama 2,5 jam di luar ruangan. Sementara SPF 30 mampu menahan 97 persen radiasi dengan tingkat ketahanan mencapai lima jam. 

Terakhir, SPF 50 sangat direkomendasikan jika kita sedang travelling atau mempunyai pekerjaan yang kerap mengharuskan berada di luar ruangan.

Sunscreen dengan SPF 50 mampu menahan sinar UVB hingga delapan jam.

"Kini kita perlu lebih teliti dalam memastikan kandungan SPF pada sunscreen," lanjutnya.

Baru-baru ini, para pecinta skincare dihebohkan dengan skandal SPF palsu yang dibeberkan oleh Ericiko, seorang blogger yang aktif di TikTok.

Blogger tersebut menggunakan tes mesin lab dan tes kulit manusia untuk mengukur nilai kandungan SPF pada sunscreen atau tabir surya. Setelah hasil tes keluar, beberapa sunscreen ternyata tidak memiliki nilai SPF seperti yang diiklankan. 

Sebagian merek sunscreen yang mengklaim SPF 50 ternyata kandungan SPF-nya kurang dari 50 dan ada beberapa yang bahkan lebih tinggi dari 50.

Konten ini cukup membuat heboh netizen karena khawatir sunscreen yang mereka gunakan mengandung SPF palsu.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengecek nilai SPF dari sunscreen yang akan kita beli. Jangan sembarangan memilih merek sunscreen, karena  merupakan pelindung yang sangat penting bagi kulit.

"Lalu bagaimana caranya memilih sunscreen yang berkualitas baik? Cara terbaik adalah dengan memilih sunscreen yang memiliki laporan pengujian merek oleh organisasi yang berintegritas tinggi," tegasnya.

Dilihat dari data saat ini, pemasok bahan baku kosmetik terkenal di dunia antara lain BASF dari Jerman, Royal DSM dari Belanda, Evonik dari Jerman, Givaudan dari Swiss, Dow Chemical dari Amerika Serikat, Firmenich dari Swiss, Solvay dari Belgia, dan Lonza Swiss.

Konsumen dapat memastikan efektivitas dan keamanan sunscreen dengan memeriksa apakah filter UV yang digunakan pada sunscreen berasal dari pemasok ternama tersebut.

Di antara pemasok bahan baku kosmetik ini, agen filter UV yang paling terkenal adalah Royal DSM dari Belanda. Dengan pengalaman 40 tahun dalam produksi, seleksi dan bahan baku sunscreen, Royal DSM adalah perusahaan kimia yang terkenal secara internasional dengan filter UV nomor satu di dunia. 

Salah satu produk yang memakai pasokan Royal DSM adalah Unitary. Brand Perancis yang didirikan oleh Dr. Sophie, seorang ahli biologi kelautan yang fokus penelitiannya adalah perlindungan dan pembangunan berkelanjutan lingkungan laut. 

"Kami berkomitmen penuh pada transparansi nilai kandungan sunscreen dan secara aktif memberikan laporan pemeriksaan resmi dan sertifikat BPOM mengenai nilai tabir surya, karenanya Unitary adalah pilihan tepat untuk perlindungan kulit dari sinar matahari," kata Vayanadela.

Dia juga berpesan agar konsumen memilih sunscreen yang sesuai dengan jenis kulit dan ramah lingkungan.

Penelitian Stanford University yang diterbitkan pada 2 Mei 2022 lalu, diketahui bahwa oxybenzone dan micro-nano zinc oxide, kandungan yang umumnya terdapat dalam produk sunscreen dan sejenisnya, berkontribusi negatif pada kesehatan terumbu karang.

"Jika Anda belum tahu sunscreen mana yang cocok untuk jenis kulit Anda, maka pilihlah sunscreen Unitary yang menawarkan produk sunscreen untuk jenis kulit kering, kulit berminyak, kulit campuran, dan kulit sensitif. Unitary juga berkomitmen untuk melindungi laut dan terumbu karang," pungkasnya.(esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler