Ragam Jurus Band Bertahan usai Ditinggal Vokalis

Minggu, 18 Februari 2018 – 08:28 WIB
Giring Nidji saat mendaftar menjadi calon legislatif. Foto: Gilang

jpnn.com - Vokalis adalah elemen paling penting dari sebuah band. Kalau sang penyanyi mundur, band bisa guncang, bahkan bubar. Band-band berikut berupaya sukses ketika ditinggalkan penyanyinya.

Per Januari 2018, vokalis Nidji Giring Ganesha memutuskan untuk break dari aktivitas bermusik. Pria 34 tahun itu bersiap untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Nidji pun break selama Giring terjun ke politik. Namun, keenam personel menegaskan bahwa band pencetak hit Laskar Pelangi tersebut tidak bubar.

BACA JUGA: Tertarik Lezatnya Perpaduan Red Wine dan Cokelat Panas?

Sebelum resmi vakum, para personel Nidji memopulerkan tagar #SelamatTidurNidji. ”Kami pilih istilah selamat tidur Nidji untuk menegaskan bahwa Nidji hanya istirahat, bukannya berhenti,” kata Giring ketika dihubungi kala itu. Keputusan Giring maju menjadi caleg sudah mendapat restu dari para personel serta Musica Studios, label yang menaungi mereka.

Kelima personel yang masih aktif tampil dengan format baru. Yakni, Nidji Electronic Version (NEV) Plus. Sebenarnya, NEV dibentuk sejak 2013 untuk memberikan warna baru bagi lagu-lagu Nidji. Caranya mengaransemen ulang lagu-lagu tersebut ke genre EDM. Yang menyanyi bukan hanya Giring. Melainkan juga Bams (eks Samson), Dea (eks Hivi!), atau trio GAC.

BACA JUGA: Tinggal Berdua, Payung Teduh Kembali ke Akar

Kehilangan vokalis (meski hanya sementara seperti Nidji) memang menjadi mimpi buruk buat kebanyakan band. Tanpa kekhasan suara sang penyanyi, mustahil sebuah band bisa dikenal dan mampu mendapatkan banyak fans. Banyak band yang kemudian ikut-ikutan vakum atau malah bubar ketika penyanyinya mundur. Sebut saja Jikustik, Stinky, dan Samson.

Sejumlah band berusaha survive dengan mengganti vokalis. Misalnya, yang dilakukan Cokelat sepeninggal Kikan. Mereka merekrut Jackline sebagai vokalis baru. Suaranya juga unik meski beda. Lalu, Drive juga berusaha bertahan dengan Tirta Adilla setelah Anji hengkang. Namun, tetap saja mereka sulit bertahan. Nah, dengan membentuk NEV Plus, tampaknya Nidji berusaha menghindari nasib serupa.

BACA JUGA: Payung Teduh Ucapkan Selamat Tinggal kepada Is dan Comi

Menurut Randy, keyboardist Nidji, NEV Plus memang merupakan upaya agar karir musik Nidji tidak berhenti. Mereka tak ingin kehilangan fans. ”Kami juga mau memberi suasana baru dengan kehadiran vokalis yang berganti-ganti,” kata Randy. Selama Giring break, NEV Plus menggandeng vokalis atau penyanyi dari Musica Studio’s. Baik untuk keperluan manggung maupun merilis single. Kata Plus merujuk pada vokalis yang digandeng untuk tampil.

Vokalis pertama yang diajak berkolaborasi adalah Dea. Dalam waktu dekat, single terbaru NEV Plus dirilis. Judulnya Cinta 99 %. Itu merupakan versi rearansemen single milik Dea. Menurut Rama, gitaris Nidji, kehadiran Dea sebagai vokalis NEV Plus memberi warna baru. ”Suaranya unik dan fresh plus cocok sama konsep EDM NEV Plus,” katanya.

Pekan lalu (10/2) NEV Plus tampil bersama Sophia Latjuba dalam event LAF Festival. Dua pekan sebelumnya mereka berlatih bersama. Suara dan penampilan Sophia yang dewasa dinilai memberikan nuansa seksi pada lagu-lagu NEV Plus. Di samping acara-acara off air dan daur ulang, NEV Plus akan merilis single yang benar-benar baru sepanjang tahun ini. Album baru juga masuk rencana jangka panjang.

Nidji boleh dibilang lebih beruntung daripada Payung Teduh. Band yang meledak dengan lagu Akad itu ditinggal Mohammad Istiqamah Djamad alias Is, sang vokalis, saat sedang di puncak popularitas. Basisnya, Abdul Aziz Kariko alias Comi, ikut hengkang. Payung Teduh kini hanya menyisakan Ivan Penwyn (gitarlele dan trompet) dan Alejandro Saksakame alias Cito (drum dan cajon). ”Jujur saja, awalnya kami kaget dan bingung waktu Is bilang mau hengkang,” kata Cito

Is dan Comi adalah pendiri Payung Teduh. Banyak lirik lagu Payung Teduh yang berasal dari ide Is. Karena itu, personel yang tersisa memutuskan vakum, untuk tidak dibilang bubar. Ivan dan Cito ingin mengonsep ulang identitas musik Payung Teduh. Mereka bakal kembali ke panggung teater, seperti saat pertama berdiri pada 2007. (len/c6/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengin Berpolitik, Giring Nidji Akui Bakal Kangen Manggung


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler