Rahasia Claudio Ranieri Bawa Leicester City ke Puncak

Senin, 23 November 2015 – 09:50 WIB
Manajer Leicester City Claudio Ranieri. Foto: AFP

jpnn.com - LEICESTER - Apa rahasia manajer Leicester City Claudio Ranieri mampu membangun timnya menjadi kuda hitam? Ternyata, dia mengiming-imingi pemainnya dengan traktiran! Kok bisa?

Kepada pemain, Ranieri berjanji mentraktir pemainnya makan pizza jika Leicester bisa mencatat clean sheet. Lalu, bagaimana jika Leicester bisa clean sheet sekaligus memuncaki klasemen sementara Premier League? Hadiah itu meningkat. Bukan lagi pizza yang diberikan kepada Wes Morgan dkk, melainkan bir. 

BACA JUGA: Makin Garang! Inter Milan Mulai Tinggalkan Tim Pesaing

Itu dilakukan setelah The Foxes -julukan Leicester- menaklukkan Newcastle United dengan skor 3-0 Sabtu (21/11). Kemenangan itu langsung mengerek posisi Leicester ke puncak klasemen. Nah, sesuai janji yang pernah diucapkan, Ranieri langsung membagikan bir kepada seluruh awak Leicester dalam perjalanan pulang menuju markas mereka. 

Kebahagiaan penggawa Leicester makin berlipat setelah bintang mereka, Jamie Vardy, mencatat rekor. Vardy yang menyumbang satu gol ke gawang Newcastle kini menyamai prestasi mantan bomber Manchester United Ruud van Nistelrooy. Keduanya sama-sama mencetak sepuluh gol dalam 10 laga Premier League secara beruntun. 

BACA JUGA: TUMBEN BANGET: Marquez Tobat, Katanya Musim Depan Akan Lebih Hati-Hati

''Jelas kawan, saya tidak akan mampu melakukan ini semua tanpa bantuan kalian,'' kata Vardy kepada 101Greatgoals. ''Yang pasti, Ranieri sudah mengatakan kepada saya bahwa dirinya akan membagikan bir sepanjang perjalanan di bus,'' timpalnya. 

Menjadi pemuncak klasemen sementara jelas bertolak belakang dengan prestasi yang diraih musim lalu. Di mana, Leicester hanya bisa finis di peringkat ke-13. Bahkan, pada pekan yang sama musim lalu, Leicester di bawah kendali Nigel Pearson berada di posisi juru kunci. 

BACA JUGA: Chelsea Mau Jual Player of The Year, PSG Siap Menawar

Namun, posisi puncak bukanlah target Leicester. Menurut Ranieri, mereka hanya mematok target meraih 40 poin pada akhir musim. ''Sejauh ini, kami selalu mengakhiri musim dengan 28 poin. Kalau posisi, kami hanya ingin melihat sejauh mana kuda hitam ini melaju pada akhir musim. Itu fokus kami,'' tutur Ranieri. (ren/bas/jon/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FAKTA: Di Era Florentino Perez, Real Madrid Sering Kalah El Clasico


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler