jpnn.com, JAKARTA - Nama Alexandra Askandar mungkin sudah tidak asing lagi di telinga.
Sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut) Bank Mandiri, perempuan kelahir di Medan, Sumatera Utara, pada 1972, Alexandra Askandar tumbuh di tengah keluarga yang akrab dengan dunia perbankan.
BACA JUGA: Bank Mandiri Menggelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Ngayogyakarta
Ia merupakan putri dari seorang bankir senior di Indonesia, yakni Askandar.
Alexandra Askandar memulai perjalanan karirnya di Bank Mandiri sejak 2000.
BACA JUGA: Sebanyak 8 Ribu Pelari Bakal Meriahkan Mandiri Jogja Marathon 2024
Berkat dedikasi dan kerja kerasnya membangun Bank Mandiri, dia dipercaya menjadi Wadirut 20 tahun kemudian, yakni pada 2020.
Alexandra Askandar merupakan lulusan sarjana Ekonomi Universitas Indonesia.
Mengejar karier yang luar biasa, ia memperkuat pondasinya dengan melanjutkan studi di Boston University dan meraih gelar MBA.
Dengan latar belakang akademis dan serangkaian gelar cemerlang yang menghiasi namanya, Alexandra Askandar kemudian terjun ke dunia profesional sebagai Assistant Vice President pada 2000, lalu Vice President Corporate Banking sampai 2008.
Pada 2009 hingga 2016, Alexandra Askandar melanjutkan kariernya sebagai Senior Vice President di Corporate Banking. Pada tahun berikutnya, Alexandra Askandar menjabat posisi sebagai Senior Executive Vice President dan menempati posisi sebagai Komisaris PT Mandiri Sekuritas pada 2018.
Karier Alexandra Askandar makin meningkat dan sempat menduduki posisi Direktur Hubungan Kelembagaan dan Direktur Corporate Banking sebelum akhirnya menjabat sebagai Wadirut Bank Mandiri pada 2020 hingga saat ini.
Pengalaman panjang dan jam terbang yang tinggi pada beberapa sektor Bank Mandiri menjadikan Alexandra Askandar tangkas dan tanggap dalam mengelola tantangan yang ada hingga membuatnya mendapatkan apresiasi dari banyak pihak.
Mulai dari apresiasi Menteri BUMN RI, Fortune Indonesia, hingga penghargaan bergengsi dari Infobank Media Group.
Alexandra Askandar merasa bahwa tidak ada kestabilan dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
Sebab, kata Alexandra dalam hidup pasti ada tantangan dan kesenangan atau ups and downs.
Oleh karenanya, nilai tersebut penting untuk dipegang dengan erat agar Ia dapat melewati berbagai tantangan dan rintangan.
Selain bekerja sebagai individu, tentunya Alexandra Askandar memiliki tim yang perlu diarahkan sehingga perusahaan dapat berkembang. Ia juga mengakui bahwa dalam mencapai kesuksesan, manusia tidak bisa bekerja sendiri.
Bagi Alexandra Askandar, kesuksesan adalah saat Ia bisa melihat tim lebih maju dan punya karir yang lebih baik daripadanya. Oleh sebab itu, Alexandra Askandar selalu membuka ruang diskusi bagi timnya agar bisa berkembang lebih baik sesuai dengan kapabilitas dan kompetensinya masing-masing.
Pengalaman memimpin sebuah tim dalam organisasi banyak mengajarkan Alexandra Askandar untuk dapat memiliki keterbukaan terhadap ide maupun gagasan yang ditampilkan oleh timnya.
Alexandra Askandar selalu melibatkan timnya dalam mengambil keputusan.
Dia menilai bahwa macam-macam sudut pandang dalam diskusi tim dapat mengurangi risiko atau konsekuensinya.
“Gagasan akan didiskusikan bersama tim dan dari situ, saya bisa melihat berbagai potensi yang mungkin selama ini belum terlihat oleh tim saya” mengutip dari salah satu unggahan pada media sosial Alexandra Askandar dengan tajuk #LearnFromTheExpert.
Dia percaya bahwa diskusi dan komunikasi dalam tim menjadi hal yang utama untuk mengantarkan organisasi ke pintu gerbang kesuksesan.
Di luar dari karir yang gemilang, Alexandra Askandar aktif dalam beberapa organisasi dan komunitas. Disela-sela kesibukannya, Beliau tetap aktif berorganisasi dalam Ikatan Alumni (ILUNI) FEB UI dan menjadi ketua umum untuk periode 2022–2024.
Sebagai Ketua Umum ILUNI FEB UI, Alexandra Askandar tak hanya mendorong terlaksananya program-program organisasi tetapi juga turut berpartisipasi pada acara yang diselenggarakan oleh organisasi.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul