jpnn.com, JAKARTA - Kekompakan dan maksimalnya penampilan di sektor lari 4 x 100 meter bukan hanya karena faktor latihan dan kepercayaan diri atlet.
Lalu Muhammad Zohri juga menyimpan rahasia sebelum bertanding yang membuatnya semakin optimistis.
BACA JUGA: Jokowi dan Prabowo: Semuanya Untuk Indonesia
Bukan hanya menghubungi keluarganya, Zohri juga tak lupa untuk berdoa khusus.
Tak sekadar berdoa sebelum tanding, tapi jauh beberapa saat sebelum berangkat ke arena lomba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (30/8) malam, dia membaca ayat-ayat alquran.
BACA JUGA: Heboh, Indonesia Ukir Sejarah Lari Estafet 4 x 100m Putra
Baca: Heboh, Indonesia Ukir Sejarah Lari Estafet 4 x 100m Putra
"Saya berdoa. Saya doa dan baca (surat) Yasin," katanya.
BACA JUGA: AG 2018: Skateboarder Malaysia Dihina, Indonesia Membela
Pelari 18 tahun asal NTB tersebut juga memastikan, motivasi besar untuk memberikan penampilan terbaik karena terpacu keinginannya memberikan pelipur lara masyarakat NTB yang sedang dilanda musibah bencana alam.
"Saya terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat NTB, masyarakat Indonesia. Semoga ini bisa sedikit melupakan kesedihan mereka," ungkapnya.
Dia pun berharap, dengan rekor yang dicatatkan di nomor lari 4x 100 meter putra ini, prestasi Indonesia bisa semakin baik ke depan.
Sebelumnya, medali terakhir di nomor ini dipersembahkan saat Asian Games 1966. Setelah itu, baru di 2018 ini prestasi baik didapatkan.
Zohri, Fadlan, Bayu Kertanegara, dan Eko Rumbawan menjadi yang tercepat kedua dengan catatan 38.77 detik.
Kalah dari peraih emas, tim Jepang, dengan 38.16 detik. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018, Ajang Pembuktian Prestasi Anak Muda
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad