jpnn.com, TANGSEL - Upaya mengaitkan calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati dengan kasus dugaan korupsi Menteri KKP Edhy Prabowo adalah taktik politik kotor.
Hal itu disampaikan Jubir Timses Muhammad-Saraswati, Ratih Utami menanggapi pemberitaan sejumlah media online.
BACA JUGA: Duh, Rahayu Saraswati Dinilai Menunjukkan Ciri-Ciri Pemimpin Represif
"Kasus OTT Menteri KKP Edhy sebagaimana keterangan resmi dari KPK adalah kasus suap. Nama-nama tersangkanya sudah jelas. Sedangkan nama Rahayu Saraswati disebut-disebut merupakan upaya politik jahat, merupakan fitnah. Karena tidak ada kaitan sama sekali dengan kasus suap dan OTT ini" kata Ratih.
Menurut wakil sekretaris DPW PSI Banten itu, mengaitkan nama Rahayu Saraswati dengan kasus suap tersebut merupakan permainan politik lawan di Pilkada Tangsel.
BACA JUGA: Rahayu Saraswati: Saya Perempuan Bukan Berarti Bisa Dilecehkan
Dia pun mengingatkan bahwa kubu merekalah yang sudah jelas-jelas terbukti dekat dengan korupsi.
"Yang sudah jelas dan terbukti korupsi itu Atut Chosiyah dan Chaeri Wardana di Banten dan Tangsel, bibi dan paman Pilar Saga Ichsan calon wakil wali kota Tangsel nomor urut 3, ketua Partai Demokrat, ketua Partai Golkar dan presiden PKS pernah ditangkap KPK kasus korupsi, ini yang sudah terbukti, kenapa serangan ke Rahayu Saraswati yang tidak ada bukti terlibat kasus korupsi?" beber dia.
BACA JUGA: Pesan Tegas Rahayu Saraswati buat Pihak-pihak yang Eksploitasi Perempuan
Ratih mengajak semua pihak melawan kasus korupsi secara konsisten. Sementara tuduhan Rahayu Saraswati terlibat korupsi merupakan kepanikan lawan karena survei Muhamad-Saraswati mulai unggul.
"Ayo lawan korupsi. Usut tuntas semua. Kami mendukung pemberantasan korupsi, tapi jangan membuat fitnah, apa karena survei terakhir Indikator Muhamad-Saraswati unggul kemudian ada opini jahat untuk merusak dengan menuduh Rahayu Saraswati terlibat korupsi?" pungkas Ratih.
Sebelumnya, sejumlah media online memberitakan pernyataan eks aktivis ICW Donal Fariz yang mengaitkan penangkapan Edhy Prabowo dengan Rahayu Saraswati.
Namun, saat dikonfirmasi, pria yang pernah menjabat koordinator ICW itu mengaku tidak pernah membuat pernyataan tersebut.
"Saya tidak pernah diwawancara baik text maupun melalui sambungan telfon. Saya pastikan itu pencatutan" tegas Donal. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil