PALEMBANG - Operasi pemisahan bayi kembar Sabrina Fayza Rahma dan Sandrina Fayza Rahmi (Rahma-Rahmi) kian matang. Menurut rencana, operasi tersebut dilakukan hari ini (6/7) dan besok. Nah, kemarin tim dokter gabungan dari RSUD dr Soetomo Surabaya dan RS Mohammad Hoesin Palembang mengadakan geladi bersih operasi pemisahan.
Ketua Pusat Penanganan Bayi Kembar Siam Terpadu RSUD dr Soetomo dr Agus Hariyanto SpA(K) mengatakan, melihat kondisi kesehatan Rahma-Rahmi yang baik, tim dokter memutuskan dapat dioperasi. "Semuanya sudah siap. Baik itu tim dokter maupun peralatan medisnya," ujar Agus.
Tim tersebut berjumlah 23 dokter. Yakni, terdiri atas ahli bedah anak, ortopedi, bedah plastik, bedah toraks kardiovaskuler, bedah urologi, bedah anestesi, dan radiologi. "Kami secara optimal akan melakukan tugas mulia ini," katanya.
Kembar siam Rahma-Rahmi merupakan kasus ke-54 yang ditangani tim dr Soetomo Surabaya dengan tingkat keberhasilan secara optimal. Sementara itu, Ketua Tim Operasi dari RSUD dr Soetomo Surabaya dr Poerwadi SpB SpBA mengungkapkan, berdasar hasil geladi bersih, tidak ada kendala. Semua tim kompak. "Intinya, teamwork kita kompak. Semuanya sudah siap, tinggal pelaksanaannya," ujarnya.
Kondisi kesehatan Rahma-Rahmi saat ini sangat baik. Beratnya 15,4 kg. Dalam geladi bersih kemarin, tim dokter menggunakan boneka layaknya bayi kembar Rahma-Rahmi. Langkah-langkah operasi diperankan masing-masing dokter ahli, mulai tim anestesi, tim urologi yang melakukan endoskopi, tim bedah plastik yang akan mendesain incise, hingga tim urologi yang melakukan separasi urogenital.
Kemudian, dilanjutkan tim dokter vaskuler, tim ortopedi yang melakukan separasi tulang, tim bedah anak, tim bedah plastik, dan setelah operasi selesai, bayi kembar Rahma-Rahmi dipindahkan dari ruang operasi ke ruang ICU.
Dokter Msy Rita Dewi M.S. SpA(K) mengatakan, sebelum pelaksanaan operasi, Rahma-Rahmi harus berpuasa. ""Mulai pukul 23.00 tidak boleh lagi minum susu putih," katanya. Operasi diperkirakan berlangsung lebih dari 24 jam. ""Kami sangat berharap setelah proses pemisahan dilakukan, kondisi kedua bayi sehat,"" katanya. (cj3/jpnn)
Ketua Pusat Penanganan Bayi Kembar Siam Terpadu RSUD dr Soetomo dr Agus Hariyanto SpA(K) mengatakan, melihat kondisi kesehatan Rahma-Rahmi yang baik, tim dokter memutuskan dapat dioperasi. "Semuanya sudah siap. Baik itu tim dokter maupun peralatan medisnya," ujar Agus.
Tim tersebut berjumlah 23 dokter. Yakni, terdiri atas ahli bedah anak, ortopedi, bedah plastik, bedah toraks kardiovaskuler, bedah urologi, bedah anestesi, dan radiologi. "Kami secara optimal akan melakukan tugas mulia ini," katanya.
Kembar siam Rahma-Rahmi merupakan kasus ke-54 yang ditangani tim dr Soetomo Surabaya dengan tingkat keberhasilan secara optimal. Sementara itu, Ketua Tim Operasi dari RSUD dr Soetomo Surabaya dr Poerwadi SpB SpBA mengungkapkan, berdasar hasil geladi bersih, tidak ada kendala. Semua tim kompak. "Intinya, teamwork kita kompak. Semuanya sudah siap, tinggal pelaksanaannya," ujarnya.
Kondisi kesehatan Rahma-Rahmi saat ini sangat baik. Beratnya 15,4 kg. Dalam geladi bersih kemarin, tim dokter menggunakan boneka layaknya bayi kembar Rahma-Rahmi. Langkah-langkah operasi diperankan masing-masing dokter ahli, mulai tim anestesi, tim urologi yang melakukan endoskopi, tim bedah plastik yang akan mendesain incise, hingga tim urologi yang melakukan separasi urogenital.
Kemudian, dilanjutkan tim dokter vaskuler, tim ortopedi yang melakukan separasi tulang, tim bedah anak, tim bedah plastik, dan setelah operasi selesai, bayi kembar Rahma-Rahmi dipindahkan dari ruang operasi ke ruang ICU.
Dokter Msy Rita Dewi M.S. SpA(K) mengatakan, sebelum pelaksanaan operasi, Rahma-Rahmi harus berpuasa. ""Mulai pukul 23.00 tidak boleh lagi minum susu putih," katanya. Operasi diperkirakan berlangsung lebih dari 24 jam. ""Kami sangat berharap setelah proses pemisahan dilakukan, kondisi kedua bayi sehat,"" katanya. (cj3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 40 Ton Logistik Dikirim ke Aceh
Redaktur : Tim Redaksi