jpnn.com, JAKARTA - Lidya Natalia Sartono sukses meraih gelar doktor pada Program Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta.
Perempuan Dayak kelahiran Pala Hilir, 13 November 1988, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat itu meraih doktor dalam sidang terbuka promosi Doktoral yang berlangsung pada Rabu 31 Agustus 2022.
BACA JUGA: Tak Ada Tokoh Kalimantan di Kabinet Indonesia Maju, Begini Respons Lidya
Lidya mempertahankan disertasinya berjudul “Pengaruh Efikasi Diri, Employee Engagement, dan Komitmen Afektif Terhadap Kinerja Kepala Sekolah SDN Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat.”
Ketua Presidium PP PMKRI Periode 2013-2015 itu mengatakan gelar yang diraihnya merupakan berkat atas proses dan kerja kerasnya melewati segala liku-liku perjalanan hidupnya selama di Jakarta.
BACA JUGA: Beri Kuliah Umum di Untan, Doktor Hasto Memotivasi Mahasiswa Membangun Tradisi Intelektual
“Puji Syukur, akhirnya sudah bisa melawati masa studi S3 di Universitas Negeri Jakarta. Tidaklah mudah menyelesaikannya, apalagi ini tidak melalui jalur beasiswa. Perjalanan penuh drama, penuh air mata, jatuh bangun, ditinggal, diabaikan, semua warna sepertinya menjadi motiviasi dan menghiasai perjalanan hidup saya,” kata Lidya dalam keterangan tertulis pada Sabtu (3/9/2022).
Dia mengungkapkan apa yang ia perjuangkan sebagai wujud terima kasihnya kepada orang tua dan semua yang telah mendukungnya dan persembahan kepada bangsa dan negara.
BACA JUGA: Top, Henry Indraguna Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum dari UNS
“S3 ini, saya persembahkan terutama kepada kedua orang tua saya yang begitu besar pengaruhnya dalam penyelesaian studi ini dan juga kepada keluarga besar saya,” kata Lidya.
Selanjutnya, Lidya juga mempersembahkan untuk bangsa dan negara.
"Semoga apa yang menjadi hasil analisis dalam penelitian saya, dapat mendorong dunia pendidikan, khususnya daerah perbatasan tertinggal dan terluar dan bagaimana para pendidik perlu diberi penguatan, keadilaan berdasarkan kebutuhan di ruang lingkup perjuangan di dunia Pendidikan,” ujar Lidya.
Lidya menegaskan di tengah maraknya pemerintah dalam menggalakan peranan pendidikan yang adil dan merata di Indonesia, seharusnya harus lebih serius untuk dimulai dari aspek hulu.
Termasuk dalam pembahasan RUU Sisdiknas, harus mampu menjawab kebutuhan pendidikan baik dari aspek pendidik maupun yang dididik.
“Poin penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah evaluasi kembali rencana penghapusan pengawas, karena daerah perbatasan tertinggal dan terluar masih memerlukan adanya peran pengawas,” ujar Lidya.
Oleh karena itu, Lidya menyoroti upaya dalam menunjang peningkatan kinerja pendidikan di perbatasan yang dipusatkan pada kinerja Kepala Sekolah.
Dari hasil penelitiannya melahirkan suatu model dan strategi peningkatan kinerja kepala sekolah dari aspek Teori Efikasi Diri, Employee Engagement, Komitmen Afektif.
“Dan terakhir, terima kasih saya kepada UNJ yang sudah menerima saya untuk menempa pendidikan S2 dan S3, juga kepada Promotor dan Co-Promotor saya, kepada Rektor UNINDRA dan Ketua Prodi Teknik Informatika Unindra, rekan dosen, rekan kuliah, rekan organisasi, senior, alumni, dan para sahabat serta semua pihak yang memberi dukungan dalam penyelesaian studi ini," ujar Lidya.
Biodata Singkat
Lidya Natalia Sartono (No. Reg. 7617157880 ), mahasiswa doktoral Universitas Negeri Jakarta Tahun 2015 , lahir di Pala Hilir, 13 November 1988, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Lidya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, pasangan suami istri Helarius Sartono S.Pd dan Rosalia Yuliana.
Menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Matematika di STKIP PGRI Pontianak (2011), S2 Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (2013), S2 Pendidikan Matematika di Universitas Indraprasta PGRI Jakarta (2017).
Kemudian sejak 2015 - 2022 menyelesaikan studi S3 Mananjemen Pendidikan Jakarta, tahun 2022 sedang menempuh studi S2 Hukum Bisnis di Universitas Nasional.
Adapun riwayat pekerjaan: Sejak tahun 2014 hingga saat ini masih aktif sebagai dosen di Universitas Indraprasta PGRI Jakarta dan pernah menerbitkan buku dengan judul “Bunga Rampai Membangun Indonesia”.
Pengalaman berorganisasi, antara lain menjadi Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pontianak Periode 2010-2011 dan Ketua Presidium Pengurus PMKRI Periode 2013-2015.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari