jpnn.com - RHOMA Irama bersama Soneta Group menjadi performer puncak hari kedua Synchronize Fest 2016 di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10). Sang Raja Dangdut itu berhasil menyihir dengan lagu-lagunya hingga Minggu (30/10) dini hari.
Rhoma dan Soneta tampil on time pada pukul 23.45. Namun, sebelum pukul 23.30, penyanyi yang juga artis peran itu sudah naik panggung untuk check sound.
BACA JUGA: Kenang-kenangan Soneta Laris Manis di Synchronize Fest
Pengunjung Synchronize Fest 2016 pun mulai menyerbu panggung tempat Rhoma beserta Soneta tampil. Intro Kata Pujangga membuat penonton bersorak dan bernyanyi.
Tapi tiba-tiba suara musik dan nyanyian Rhoma terhenti. Dari panggung yang gelap terdengar suara yang sudah sangat dikenali. “Lu aja yang nyanyi. Lima belas menit lagi,” ujar Rhoma.
BACA JUGA: Kisah Mbah Mijan (2/habis), Dari Peristiwa Tangan Besar Hitam hingga Buka Praktek
Ada jeda 15 menit. Jadwal Rhoma naik panggung memang pukul 23.45.
Dan sang Raja Dangdut tak ingkar janji. Pas pukul 23.45, Rhoma dengan baju kebesarannya sudah berada di tengah-tengah panggung.
BACA JUGA: Jhonny Iskandar Memang Tak Ada Duanya..Merinding Bulu Jaketku..
Setelah mengucap salam untuk menyapa penonton, Rhoma menyampaikan kata pembuka. “Saya ingin menjelaskan apa itu dangdut,” ucapnya.
Viva Dangdut pun mengawali penampilan Rhoma beserta Soneta. Di tengah-tengah lagu, Rhoma mengajak penonton ikut bernyanyi.
Tuntas dengan Viva Dangdut, Rhoma melanjutkan dengan lagu-lagunya yang sudah sangat akrab di antara penggemarnya di Fans of Rhoma Irama and Soneta (FORSA). Namun, Synchronize Fest 2016 adalah ajang bagi seluruh genre musik. Tapi ternyata, para penggemar grup-grup band masa kini pun akrab dengan lagu-lagu Rhoma.
Sepanjang pertunjukan, Rhoma terlihat happy dan komunikatif dengan penonton. “Ini malam apa?” tanya Rhoma mengawali penampilannya.
Penonton pun berteriak kompak. “Malam Minggu…..,” sahut ribuan penonton. Lagu Malam Minggu pun mengalun.
Rhoma menyelipkan pesan-pesan moral dalam lagu-lagu yang semalam dinyanyikannya. Ada prolog sebelum menyanyikan lagu-lagu yang dianggap masih pas untuk konteks kekinian.
Misalnya, ayah Ridho Rhoma itu mengingatkan pentingnya pengharraan atas kebhinnekaan. Mengalunlah kagu 135 Juta yang liriknya dimodifikasi menjadi 250 Juta.
Persoalan kebobrokan birokrasi dan korupsi juga disinggung Rhoma. Karenanya ia menyuguhkan lagu Indonesia. Penonton pun kompak menyanyikan reff lagu berlirik “yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin’ itu.
Rhoma juga menyanyikan lagu Judi yang sangat terkenal. Mirasantika yang berlirik tentang bahaya minuman keras dan narkotika juga masuk set list Soneta.
Lagu Santai yang sangat blues pun membuat penonton tambah panas. Untuk menurunkan tensi, Rhoma juga mendendangkan Oh Saiba.
Rhoma sebenarnya sudah mau memungkasi konsernya dengan lagu Insya Allah. Si Satria Bergitar itu sudah mundur. Bahkan peniup seruling Soneta juga sudah mengemasi alat-alatnya.
Namun teriakan ribuan penonton membuat Rhoma dan Soneta urung turun panggung. Penonton minta Rhoma memperpanjang konsernya.
“Satu lagu lagi saja yah,” kata Rhoma di atas panggung kepada anak buahnya di Soneta.
Akhirnya Rhoma balik badan. "Mau sampai jam berapa?" kata Rhoma. “Sampai pagi,” kata penonton menimpali.
Hari memang sudah berganti. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 00.45. "Baiklah, kalau begitu malam ini kita lanjut," jawab Rhoma dan langsung memainkan lagu Darah Muda.
Selesai dengan Darah Muda, Rhoma melanjutkannya dengan lagu Begadang. Seluruh penonton pun ikut bernyanyi dan bergoyang.
Darah muda dan Begadang menjadi encore konser Soneta di Synchronize Fest 2016. Konser Rhoma di
Synchronize Fest 2016 menunjukkan dia tetap raja yang masih bertakhta.
“Yang paling ditunggu dari hari ke-2 #synchronizefest 2016, inilah…,” tulis akun @RollingStoneINA di Twitter.(mg5/ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asyik Personel Suju Ini Bakal Kembali Lagi
Redaktur : Tim Redaksi