JAKARTA - Maraknya kecurangan masih menjadi momok dalam pelaksanaan ujian nasional (unas) 2012. Berkaca pada unas tahun lalu, praktik kecurangan begitu marak dengan bermacam modus. Anggota Komisi X DPR Itet Tridjajati Sumarijanto mengungkapkan, potensi kecurangan sangat besar dalam unas mendatang.
Kemendikbud memang melakukan segala cara untuk menekan kecurangan. Mulai dari mengawasi persiapan, percetakan soal, sampai distribusi. "Tetapi justru kecurangannya ada di dalam kelas. Dan melibatkan oknum guru," kata Atet dalam rapar kera (raker) dengan jajaran Kemendikbud di gedung DPR kemarin.
Itet berharap Kemendikbud benar-benar tegas dalam menjatuhkan sanksi kepada guru berbuat curang. Hukuman itu bisa berupa pemecatan. Dia berharap kasus sontek massal yang terjadi di Surabaya dan Jakarta tahun lalu tidak terulang.
Sementara itu, anggota Komisi X dari Fraksi PKB Dedi Wahidi mengatakan, dia mendapatkan laporan ada oknum kepala sekolah yang mengajak sejumlah guru pintar untuk mengambil naskah unas. Mereka lantas membongkar dan mengerjakan soal unas di rumah sewaan. Setelah naskah soal tadi digarap rame-rame, lembar jawaban disebar di kelas saat unas berlangsung. "Laporan saya ini bisa dipertanggungjawabkan," tandasnya.
Dia mengatakan, upaya kepala sekolah yang nekat ini muncul karena mereka terancam pemecatan oleh kepala daerah jika tidak bisa meluluskan siswa sebanyak-banyaknya.
Menanggapi laporan kecurangan ini, Mendikbud Mohammad Nuh berjanji akan semaksimal mungkin mempersempit ruang bagi oknum siswa, guru, kepala sekolah berbuat curang saat unas. Salah satu caranya adalah mengoptimalkan peran polisi. Dengan cara ini, Nuh mengatakan naskah tidak akan mampir-mampir ke tempat lain, kecuali ke sekolah saat hari H Unas.
Cara lainnya adalah dengan memberikan kode-kode rahasia pada naskah unas. Upaya ini dilakukan supaya mereka bisa mendeteksi dari mana soal yang bocor tadi.
"Sehingga bisa segera mencari tahu siapa yang paling bertanggung jawab atas kebocoran naskah unas," kata Nuh. Kode ini sekaligus menunjukkan identitas percetakan. Dengan demikian, percetakan yang membocorkan naskah unas bisa diketahui.
Mantan Menkominfo itu mengatakan, persiapan unas tahun ini sudah lebih matang dibandingkan dengan tahun lalu. Sosialisasi jargon unas yang Jujur dan Berprestasi sudah digarap sejak pengujung tahun lalu. "Kita berharap dengan tema ini tidak ditemukan lagi kecurangan dalam penyelenggaraan unas tahun ini," katanya.
Unas tingkat SMA/MA akan digelar pada 16-19 April 2012. Pengumumannya pada 24 Mei. Untuk jenjang SMP/MTs dan SMPLB, unas akan digelar pada 23-26 April dan pengumumannya pada 2 Juni. Sementara itu, unas untuk jenjang SD/MI/SDLB digelar pada 7-9 Mei. Penetapan hasil unas untuk tingkat SD ini menjadi wewenang masing-masing pemprov. (wan/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri Dukung Ranperda Baca Tulis Alquran
Redaktur : Tim Redaksi