Rakernas PDIP Rekomendasikan Sejumlah Agenda Strategis, Ada soal BRIN

Jumat, 24 Juni 2022 – 00:40 WIB
Rakernas I PDIP Tahun 2020. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bendahara DPD PDIP Bali Dewa Made Mahayadnya membacakan agenda strategis PDIP yang drekomendasikan Rakernas II 2021.

Adapun, Made membacaan rekomendasi itu di atas podium, ruang utama Rakernas II, Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6). 

BACA JUGA: Agenda Penutupan Rakernas II PDIP, Pembacaan Rekomendasi sampai Pidato Megawati 

Mahayadnya membacakan rekomendasi tersebut menggantikan Gubernur Bali I Wayan Koster yang tengah menjalankan penugasan penting.

Poin pertama Rakernas II menegaskan pentingnya pangan sebagai pilar kedaulatan perekonomian negara.

BACA JUGA: Ganjar Minta Izin Megawati, Lalu Sampaikan Rekomendasi Penting kepada Kader PDIP, Apa Isinya?

"Dimulai dari pengembangan benih unggul, peningkatan kualitas produksi, sistem distribusi yang berkeadilan, pencegahan konversi lahan pertanian produktif, dan hilirisasi industri pangan," kata Mahadyadnya saat membacakan rekomendasi, Kamis.

Selanjutnya, kata dia, Rakernas II Partai mendukung Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di dalam melakukan pengembangan benih unggul, dan makanan bergizi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan keberdikarian di bidang pangan. 

BACA JUGA: Hasto Ungkap Kriteria Capres 2024 dari PDIP, Ini Daftarnya

Berkaitan dengan hal tersebut, Tiga Pilar Partai wajib mempercepat pembentukan Badan Riset Inovasi Daerah.

Berikutnya, rekomendasi ketiga Rakernas II dari sisi Agenda Strategis PDIP membahas dampak pemanasan global dan kerusakan ekologi.

Sebab, kedua hal itu menyebabkan kenaikan permukaan air laut, bencana ekologi, krisis pangan yang mengancam kelangsungan bumi, dan seluruh kehidupan di dalamnya.  

"Berkaitan dengan hal tersebut, Tiga Pilar Partai wajib melakukan Gerakan Penghijauan secara berkesinambungan," ungkap Mahadyadnya.

Setelah itu, kata dia, Rakernas II PDIP sisi Agenda Strategis PDIP berisi tentang dorongan ke pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor di bidang kesehatan dan farmasi. 

Berkaitan dengan hal ini, kata Mahadyadnya, kegiatan riset dan inovasi, peningkatan kemampuan produksi obat-obatan dan alat-alat kesehatan dalam negeri, peningkatan kualitas tenaga kesehatan, serta pembangunan infrastruktur kesehatan harus menjadi skala prioritas.

Berikutnya pada poin kelima rekomendasi Rakernas II membahas pentingnya kedaulatan energi nasional. 

Rakernas II mendorong pemerintah mengakselerasi transisi energi dari ketergantungan pada fosil yang kotor.

"Beralih ke pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan, seperti energi matahari, air, angin dan bioenergi," ungkap dia. (ant/dil/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler