jpnn.com, JAKARTA - Sikap Airlangga Hartarto yang tetap fokus bekerja demi kepentingan masyarakat meski namanya digadang-gadang sebagai capres potensial, mendapat apresiasi dari masyarakat.
Koordinator Nasional Sahabat Airlangga Deden Nasihin mengatakan, ketua umum Golkar yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) memiliki modal dan peluang yang cukup tinggi untuk menjadi calon presiden saat Pilpres 2024.
BACA JUGA: Mochtar Mohamad Sebut 12 Nama Berpeluang Dampingi Megawati di Pilpres 2024
Sebagai Menko Perekonomian dan Ketua KPCPEN, Deden mencontohkan, Airlangga berhasil mengkoordinasi segenap Kementerian dan Lembaga dalam menyusun beragam kebijakan dan strategi untuk menjadikan Indonesia pulih dari pandemi. Di sektor ekonomi, strategi Airlangga juga membuat perekonomian Indonesia semakin tumbuh positif.
“Alhamdulillah, Pak Airlangga terus fokus atasi pandemi dan pulihkan ekonomi. Biarlah tokoh-tokoh lain yang sibuk copras capres,” kata Deden saat dihubungi media, Rabu (16/6).
BACA JUGA: Sukarelawan Jokowi Mulai Dirayu Jelang Pilpres 2024, Umbas Bilang Begini
Deden menilai, hasrat dan ambisi berkuasa yang dimiliki sejumlah tokoh, terutama yang berstatus penyelenggara negara, justru membuat kewajiban mereka terabaikan. Deden mencontohkan apa yang terjadi di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, juga Jawa Timur.
Deden menyatakan, ketika sejumlah kepala daerah sibuk mencitrakan diri sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024, kasus Covid-19 di daerah, misalnya di DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur justru mengalami kenaikan signifikan.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Sosok Capres yang Akan Didukung di Pilpres 2024
“Ketika masih menjadi penyelenggara negara, kewajiban yang harus dilakukan adalah melayani masyarakat, bukan malah memanfaatkan panggung kekuasaannya demi kepentingan pribadi,” ujar Deden.
Karena itu, Deden menyarankan setiap penyelenggara negara untuk melepas atribut dan kekuasaannya jika ingin mengejar ambisi politik.
“Apa yang dilakukan Pak Airlangga itu bisa menjadi contoh. Pak Airlangga sangat berkesempatan untuk memanfaatkan jabatannya demi kepentingan politik. Namun, ini tidak dilakukan. Pak Airlangga justru fokus menangani pandemi dan memulihkan ekonomi,” imbau Deden.
Dalam catatan Satgas Penanganan Covid-19, seluruh provinsi di Jawa memimpin penambahan kasus baru Covid-19. Ada 5 provinsi yang mendapatkan catatan merah, yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil