jpnn.com - MAKASSAR -- Hari pertama kerja di bulan Ramadan membuat sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak masuk kerja. Di lingkup Kantor Gubernur Sulsel, dari 1.327 pegawai, sebanyak 406 tidak hadir.
Data ini berdasarkan data absensi elektronik pagi yang terinput pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Dari data tersebut, sebanyak 899 orang hadir. Selain itu, tiga orang sakit dengan keterangan, serta tiga orang lagi izin.
"Sisanya itu ada yang tugas luar dan sedang tugas belajar serta tugas sebagai atlet," sebut Kasubid Kinerja dan Penghargaan BKD Sulsel, Prayudi Syamsibar seperti yang dilansir FAJAR (Grup JPNN.com), Selasa (1/7).
Prayudi tidak dapat memastikan apakah 406 pegawai yang tidak absen pagi tersebut tidak datang kerja sepanjang hari. Alasanya, absen siang dan absen pulang itu dilakukan pada SKPD masing-masing. BKD hanya bertanggung jawab untuk absensi pagi.
Menurut dia, jika PNS yang bersangkutan tidak absen pagi tetapi absen siang, dihitung tidak hadir setengah hari. Dampaknya, pada pemotongan tunjangan sebesar 2,5 persen. Jika setiap dari tunjangan terhitung 5 persen gaji atau sekira Rp95 ribu, itu artinya yang tidak hadir setengah hari akan dipotong tunjangannya sebesar Rp48 ribu.
"Selain pemotongan tunjangan, tentu BKD juga akan melakukan evaluasi terhadap PNS yang malas atau sering terlambat. Tetapi sesuai aturan, yang berhak mengevaluasi atau pun menegur pegawai yang malam itu dilakukan pertama kali oleh pimpinannya. Nanti pada tingkatan tertentu baru dilakukan BKD," paparnya.
Ditemui terpisah, Kepala BKD Sulsel, Mustari Soba menyayangkan banyaknya PNS yang tidak hadir atau pun terlambat. Mustari mengatakan, puasa seharusnya menjadikan pegawai lebih semangat berkerja. "Soal sanksinya tentu akan dievaluasi. Apalagi dampak ketidakhadiran pegawai berimbas pada diri masing-masing PNS, sebab tunjangannya otomatis dipotong," katanya.
BACA JUGA: HUT Bhayangkara, Tiga Ton Miras Dimusnahkan
Sementara itu, di Pemkot Makassar banyak PNS yang terlambat masuk kerja. Bahkan Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal, yang melakukan sidak ke kantor-kantor gabungan dinas, kecamatan, dan kelurahan menyaksikan sendiri PNS yang datang terlambat.
Deng Ical--sapaan akrab Syamsu Rizal--mengakui bahwa persentase keterlambatan pegawai kemarin lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasanya. "Sedikitji. Kan manusiawi itu. Hari pertama sampai ketiga itu kan waktunya untuk menyesuaikan diri. Lagi pula tidak semuanya yang terlambat, hanya beberapa dan masih bisa ditoleransi," beber Deng Ical. (iad-m09/ian)
BACA JUGA: Pengangkatan CPNS, Pemprov Abaikan Kewajiban Hukum
BACA JUGA: Kapolda ke Makam, Wakapolda ke Laut
BACA ARTIKEL LAINNYA... Acara Seni Direkayasa, Pejabat Bengkalis Jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi