jpnn.com, JAKARTA - Program Ramadan di Rumah Uya menjadi salah satu tayangan yang direkomendasikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk dihentikan penayangannya.
MUI menilai program yang dipandu Uya Kuya itu tidak memberikan tontonan yang baik selama Ramadan karena mengumbar aib orang lain.
BACA JUGA: Uya Kuya Ungkap Pernikahan Nikita Mirzani dan Dipo Latief
Mengetahui kabar tersebut, Uya Kuya mengaku belum mendapat surat teguran resmi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
BACA JUGA: MUI Minta 5 Tayangan Ramadan Dihentikan, Ini Alasannya
BACA JUGA: Masih ABG, Cinta Kuya Dilarang Orang Tua Pacaran
"Saya sih menurut saja," kata Uya Kuya ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Meski begitu, pemilik nama asli Surya Utama ini tidak kecewa dengan teguran tersebut.
BACA JUGA: Ultah ke-38, Astrid Kuya: Syuting Jalan Terus
Ancaman pemberhentian tayang program yang tayang di Trans 7 itu justru dianggap sebagai masukan untuk memperbaiki.
"Setiap hari kami selalu mengevaluasi program dan mendengar masukan dari mana-mana. Cuma mungkin intinya persepektif acara Rumah Uya itu yang berbeda,"ujarnya.
Uya menegaskan bahwa acara yang dipandunya itu bukan mengumbar aib, melainkan membantu orang untuk menyelesaikan masalah.
"Saya jamin di Rumah Uya tidak pernah ada kekerasan fisik. Kita lihat di reality show lain banyak orang dorong dorongan jatuh, pukul-pukulan ada sampai banting-bantingan. Di Rumah Uya alhamdulillah tiga tahun lebih enggak pernah ada kekerasan fisik, kata-kata kasar," tegasnya. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bicara Soal Karma, Istri Uya Kuya Malah Dicibir
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh