jpnn.com, JAKARTA - GarudaFood mengadakan serangkaian kegiatan sosial selama Ramadan.
Kegiatan ini dengan mengajak sejumlah relawan GarudaFood Sehati, untuk berbagi bersama puluhan anak marjinal usia 3 – 11 tahun binaan Komunitas Sekolah Bersama.
BACA JUGA: Ibu-Ibu Golkar Siapkan 44 Truk Sembako untuk Disebar di DKI
Dalam kegiatan tersebut dilakukan penyerahan secara simbolis donasi berupa buku cerita, buku sekolah, perlengkapan shalat, dan alat tulis sekolah.
Penyerahan oleh Dian Astriana, Head of Corporate Communication GarudaFood Group kepada Mintarsih, Pendiri Sekolah Bersama..
BACA JUGA: Lebaran Masih Dua Pekan, Pusat Perbelanjaan Padat
Selain penyerahan donasi, GarudaFood Sehati juga mengadakan kelas motivasi, seni dan kreativitas membuat tas dari pakaian tidak terpakai. Anak-anak juga dihibur dengan dongeng dan sulap yang dibawakan Komunitas Kampung Dongeng.
“Saat mendongeng pesan-pesan moral dan pelajaran hidup yang diberikan penyampaiannya lebih mudah diserap. Kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Bersama dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu, sejak pukul 9.00 WIB hingga menjelang sore hari,” terang Dian.
BACA JUGA: Cinta Quran Center Siapkan 10 Ribu Dai
Sekolah Bersama yang dikelola sang Pendiri Mintarsih atau akrab disapa Echy ada di dua titik lokasi yaitu di daerah Ragunan dan Jati Padang, Jakarta.
Sarana belajar mengajar bukanlah di sekolah atau gedung permanen yang kokoh, melainkan di bedeng tempat pembuangan sampah.
Namun hal tersebut tidak menyurutkan niat dan semangat anak-anak yang mayoritas berprofesi pemulung ini untuk belajar.
"Melalui kegiatan ini kami harap bisa bermanfaat dan memotivasi anak-anak marjinal binaan Sekolah Bersama untuk tetap semangat dan giat belajar menimba ilmu demi meraih cita-cita. Ilmu tak hanya didapatkan dari pendidikan formal, tapi juga dari lingkungan. Bahkan bisa didapat dari pengalaman hidup kita, " ujar Dian.
Dia menambahkan, dongeng anak bisa menjadi sarana dalam membentuk karakter dan mengasah otak kanan anak sejak dini.
Melalui dongeng membuat anak menjadi aktif bicara dan sekaligus kemampuan mendengarnya terasah.
“Melalui dongeng, anak-anak berimajinasi dan mengembangkan memori mereka,” pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Depan Ustaz, Kiwil Diceramahi Istri Kedua soal Poligami
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad