jpnn.com - IBADAH Puasa selalu menjadi momen yang luar biasa. Menjadi waktu yang sakral bagi umat Islam dan hanya dijalankan saat bulan Ramadan. Puasa, bukan sekadar kewajiban, tapi ada makna yang lebih dalam.
Memaknai shaum, Menpora Imam Nahrawi menyebut ada empat makna. Dalam tulisan ini, menteri 43 tahun itu akan membaginya dalam empat tulisan.
BACA JUGA: Jelang Mudik Lebaran 2016, Pemeriksaan Armada Dilakukan Menyeluruh
Ada makna besar yang terdapat dalam ibadah buasa di bulan Ramadan ini. Sebuah makna yang sangat tegas tersirat saat ibadah yang mulai dijalankan umat Islam pada tahun kedua hijriah itu dijalankan.
Makna itu adalah sebuah kedisiplinan. Mengapa disiplin? Karena dalam menjalankan ibadah ini, ada waktu yang telah diatur. Waktu ibadah yang dimulai dari fajar sampai tenggelam matahari itu, bukan sekadar waktu lepas.
BACA JUGA: Awali Ramadan, Sinar Mas dan PUAN Amal Hayati Salurkan Minyak Goreng Murah
Diatur, bahwa manusia harus mematuhi dan mengikuti aturan waktu itu dengan disiplin, saat adzan Subuh waktu puasa dimulai dan berakhir seiring dikumandangkannya adzan Maghrib.
Saat itulah, sebagai manusia yang beriman, akan terlihat sejauh mana dia mematuhi aturan atau tidak.
BACA JUGA: Kapten Persib: Puasa Sedikit Terganggu, Tapi...
Sama dengan waktu yang diatur dalam pekerjaan sehari-hari, disiplin dalam puasa juga mengajarkan makna tepat waktu. Jam kerja harus ditaati, demikian pula waktu puasa.
Tak bisa ditawar, yang menjalankan aturan hanya bisa mengikutinya, dan tak bermain-main dengan kedisiplinan. Karena itu, apabila masih ada umat Islam yang tak bisa berdisiplin, maka harus dipertanyakan sedalam apa dia memaknai ibadah puasa.
Mereka yang menjalankan shalat dengan istiqomah memiliki iman yang kuat, pasti tidak akan kesulitan untuk menjalankan ibadah puasa tersebut. Yang kemudian, harus dilanjutkan sebagai manusia yang dikaruniai keunggulan akal.
Apa itu? yakni dengan mengimplementasikan makna disiplin pada kehidupan sehari-hari.
Bukan hanya belajar menjalankan disiplin waktu, tapi juga disiplin dalam perbuatan. Menjalankan program sesuai tugas pokok dan fungsinya. Menjalankan tugas, dengan waktu yang diatur sedemikian rupa.
Atlet pun demikian, displin dalam waktu, puasa bukan berarti mengurangi aktivitas. Tapi, puasa mengajarkan disiplin beraktivitas. Tetap berlatih, dengan waktu, program, dan intensitas yang juga disesuaikan.
Para pemuda pun demikian, bukan menjadikan puasa sebagai alasan bermalas-malasan, menjadi lemas. Justru, dalam puasa, di tengah kondisi tubuh yang tak seperti biasanya, tak makan dan minum di siang hari, calon-calon penerus bangsa ini tetap bisa disiplin menjalankan tugasnya.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Tetap Bugar Selama Puasa
Redaktur : Tim Redaksi