JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, terus berkomentar menyerang Wiranto. Ramadhan yang disebut bermental dangkal oleh Wiranto, menganggap mantan Panglima TNI itu masih bergaya lama.
"Komentar saya bukan serangan, justru yang memulai adalah Pak Wiranto sendiri," ucap Ramadhan secara terpisah, Minggu (4/3). Mantan wartawan itu menegaskan, sikap sinis Wiranto terhadap pemerintahan SBY bukanlah hal baru.
Hanya saja Ramadhan menganggap Wiranto asal melontarkan kritikan. "Yang dikritik Wiranto bukan kebijakan, dan tak pernah memberikan solusi untuk ikut mengentaskan kemiskinan, pemberantasan korupsi, dan mencegah demo-demo anarkistis," ucapnya.
Soal tudingan Wiranto yang mengarah secara personal karena menyebut Ramadhan bermental dangkal, anggota DPR dari daerah pemilihan Jatim VII yang meliputi Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Trenggalek itu tak mempersoalkannya. Namun Ramadhan menganggap tudingan dari Wiranto membuktikan bahwa pensiunan TNI yang kini memimpin Hanura itu tidak bersikap secara patut dalam dialog berbudaya antarpolitisi.
"Ia masih dipengaruhi pola-pola lama kekuasaan jadul (jaman dulu). Era demokrasi dan reformasi sekarang sudah beda dengan zaman kekuasaan era di mana Wiranto dulu jaya," tegasnya.
Ramadhan justru memuji Taufik Kiemas dan politisi PDI Perjuangan yang sudah jelas-jelas bersikap sebagai oposisi namun tetap berjuang merebut kekuasaan sesuai jalur konstitusi. "Taufik Kiemas dan petinggi PDIP saja bisa komit untuk empat pilar bangsa (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) dan menjaga agar pemerintahan ini tidak asal dijatuhkan. Mestinya Wiranto juga berkomitmen demikian," tandasnya.
Ramadhan mengakui bahwa kritik terhadap kebijakan pemerintah justru merupakan keharusan. "Tapi bertendensi menyetujui gerakan merongrong pemerintah yang sah, itu harus dilawan," pungkasnya.(boy/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Rela Potong Gaji
Redaktur : Tim Redaksi