JAKARTA - Polemik Wasekjen Demokrat Ramadhan Pohan dengan pengacara Elza Syarif bakal berujung di meja hijau. Itu terjadi karena Elza, kader Hanura yang menjadi pengacara Nazaruddin, berancang-ancang untuk melapor ke polisi.
Laporan juga bakal ditembuskan ke Badan Kehormatan (BK) DPR serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Elza, apa yang ditudingkan Ramadhan terhadap dirinya sama sekali tidak memiliki dasar dan merendahkan PD. "Tuduhan yang mengatakan saya lawyer penyusup untuk menggulingkan presiden itu merendahkan nama SBY," ujarnya di gedung Tipikor, Senin (5/3).
Seperti diberitakan sebelumnya, konflik itu bermula dari pernyataan Ramadhan yang menyebut bahwa ada misi khusus Elza Syarif menjadi pengacara Nazaruddin. Maklum, Elza selama ini dikenal sebagai kader Partai Hanura. Ramadhan juga menyebut, Wiranto sebagai Ketum Hanura terlalu sering menyerang PD karena selalu kalah pemilu.
Saat ini, kata Elza, rencana pelaporan kepada polisi, BK, dan Presiden SBY sudah disiapkan. Namun, semuanya masih dibicarakan apakah langkah itu perlu dilakukan atau tidak. Meski demikian, Elza tidak menyangkal memiliki hubungan dengan partai yang identik dengan warna oranye pimpinan Wiranto itu.
Elza mengakui bahwa dirinya memiliki jabatan strategis di wilayah Sumatera II. Namun, dia menegaskan, hal itu sama sekali tidak memengaruhi independensinya sebagai pengacara. Sebagai lawyer, dia mengatakan tidak pernah melihat latar belakang kliennya. "Tidak ada hubungannya saya sebagai pengacara Nazaruddin," imbuhnya.
Dia meyakinkan dengan memberikan contoh salah satu kasus yang ditanganinya. Yakni, kasus yang menjerat ketua Fraksi Partai Demokrat Mojokerto yang terseret menjadi tersangka, padahal dia adalah penggiat pemberantasan korupsi. Elza menjelaskan, dirinya membantu tokoh itu dengan menjadi lawyer-nya.
Ketua Departemen Komunikasi DPP Partai Demokrat Andi Nurpati saat dikonfirmasi menyatakan, pihaknya akan memanggil Ramadhan Pohan terkait dengan polemik itu. Menurut dia, Ramadhan harus diklarifikasi.
"Ini yang mau kita tanyakan ke Pak Ramadhan. Apakah betul menyebut nama. Saya belum komunikasikan itu," ujar Andi di gedung parlemen, Jakarta, kemarin.
Menurut Andi, sebaiknya biarkan publik yang menilai posisi Elza yang menjadi lawyer atas Nazaruddin. Dia menilai, apa pun yang terjadi di dunia politik serbamungkin terjadi.
"Misalnya, ada pengacara yang berlatar belakang salah satu partai, tidak tertutup kemungkinan ada misi yang dibawa. Tapi, kita berharap dia bisa bekerja profesional dengan tidak membawa misi dari partainya," ujarnya.
Jika Partai Demokrat dianggap tidak mampu mengendalikan kader dengan menyerang partai lain, Andi membantah anggapan itu. Menurut dia, DPP Partai Demokrat selama ini tidak pernah menuding partai lain. Yang disampaikan selama ini adalah adanya kemungkinan bahwa ada pihak yang melakukan manuver.
"Tapi, kita tidak berharap, ada siapa pun di belakang semua ini. Dalam arti penegak hukum, orang dalam keadaan terdakwa tidak ditunggangi," tandasnya. (dim/bay/c7/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia tak Mengenal Minoritas dan Mayoritas
Redaktur : Tim Redaksi