jpnn.com - JAKARTA - Wasekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengungkapkan kekesalannya karena opsi RUU pilkada langsung dengan 10 perbaikan seperti yang diajukan partainya, tidak mendapatkan dukungan fraksi-fraksi lainnya.
Bahkan, akhirnya tidak dijadikan salah satu opsi dalam voting pengambilan keputusan di rapat paripurna DPR, Kamis hingga Jumat (26/9) dinihari.
BACA JUGA: Pilkada Tidak Langsung, Kepala Daerah Jadi Pegawai DPRD
"Voting hanya untuk dua opsi, langsung atau tidak langsung. Kita minta berkali-kali, tetap tidak ada yang mendukung," ujar Ramadhan Pohan saat menjadi pembicara diskusi "Drama Paripurna" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (27/9).
Dikatakan, sikap Koalisi Merah Putih secara mentah-mentah menolak usulan fraksinya. "Koalisi Merah (koalisi pimpinan Fraksi PDIP, red), juga tak memberikan dukungan sama sekali," ujarnya kesal.
BACA JUGA: PDIP Akan Gugat UU Pilkada ke MK
Diceritakan, malam itu dirinya mencoba menyampaikan desakan ke pimpinan paripurna, yakni Priyo Budi Santoso, agar opsi RUU pilkada dengan 10 perbaikan masuk di agenda voting.
Namun, lanjutnya, dia tak diberi kesempatan bicara. Padahal, kata politisi asal Sumut itu, selama ini Priyo sudah kenal betul dengan suaranya. Namun, tak diberi kesempatan.
BACA JUGA: Densus Amankan Tiga Terduga Teroris di Poso
"Di tempat saya miknya mati semua. Saya pergi ke tempat duduk Nusron Wahid dan Poempida (keduanya politisi Golkar, red), mati juga. Malah yang dikasih kesempatan bicara, Fahri lagi, Fahri (politisi PKS Fahri Hamzah) lagi," kesal Ramadhan. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Disarankan Jangan Kembali ke Tanah Air
Redaktur : Tim Redaksi