Rampok Bunuh Waker Disperta

Sabtu, 07 September 2013 – 00:22 WIB

jpnn.com - BOJONEGORO - Penjaga malam atau Waker Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro Dono, 61, ditemukan tewas di depan pintu ruang kepala disperta Kamis (5/9). Kondisi jenazah Dono mengenaskan. Kaki dan tangannya diikat dengan tali sepatu serta kabel. Sementara itu, kepalanya ditutup dengan lakban hitam.

Diduga, korban dibunuh perampok. Mayatnya diketahui Sujud, 42, tukang kebersihan disperta. Awalnya, pukul 05.00 dia akan masuk ke kantor tetapi kondisi pintu gerbang masih terkunci. Akhirnya, Sujud menghubungi Dono yang saat itu berjaga malam. "Saya telepon lima kali tapi tidak diangkat," katanya dilokasi kejadian kemarin (5/9).

BACA JUGA: Guntingan Koran Ditukar Ponsel

Kemudian, Sujud masuk dengan melompat pagar. Saat itu dia melihat Dono yang sudah tidak bernyawa. Saat melihat korban, dia sempat memegang kakinya dan tenyata sudah kaku. Setelah diketahui meninggal, Sujud melapor ke aparat. Pria berambut pendek tersebut menuturkan, keadaan jenazah korban sudah tertutup tikar dengan kondisi kepala di sebalah utara. "Kalau lukanya, saya tidak tahu," jelas Sujud.

Sementara itu, tim indentifikasi Polres Bojonegoro melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RSUD dr Djatikoesumo, Bojonegoro.

BACA JUGA: Mudah Masuk, Bobol Lima Hunian

Pihak rumah sakit menjelaskan bahwa tidak ditemukan luka bacok atau yang disebabkan benda tajam di tubuh Dono. "Lukanya ada di bagian pelipis kirinya," jelas salah seorang dokter bagian otopsi Sarjono.

Dia memaparkan, kepala korban mengalami pendarahan di bagian otak. Diduga, hal itu yang membuat korban meninggal. "Ada tulang tengkoraknya yang patah," paparnya.

BACA JUGA: Terpicu Cemburu, Bakar Janda Anak Satu

Menurut Sarjono, kondisi jenazah korban diketahui sudah meninggal lebih dari tujuh jam saat mulai diperiksa. Untuk diketahui, otopsi dimulai pukul 11.00. karena itu, jenazah tersebut diperkirakan meninggal dini hari.

Di sisi lain, SMKN 4 Bojonegoro yang lokasinya bersebelahan dengan disperta juga disatroni perampok sekitar pukul 02.30. Menurut Tamsir, anggota satpam sekolah setempat, ada empat orang yang masuk ke sekolah tersebut. Namun, mereka tidak berhasil menggondol barang-barang apa pun. Sebab, dia sudah berusaha menghubungi polisi. "Orangnya lari menggunakan mobil," ujarnya.

Tamsir mengungkapkan, pelaku mengendarai mobil Avanza hitam dari barat. dia menuturkan bahwa bentuk tubuh para pelaku seperti pria biasa. Yakni, tidak berbadan tegap dan tidak gemuk.

Kapolsek Kapas AKP Supriyono membenarkan adanya laporan dari masyarakat soal perampokan. Pihaknya menerjunkan empat personel ke lokasi kejadian. Dia juga membenarkan bahwa pelakunya berjumlah empat orang. "Tidak tertangkap," paparnya.

Di tempat terpisah, Kapolres Bojonegoro Rakhmad Setyadi menyatakan, pihaknya masih akan mendalami kasus perampokan dan pembunuhan tersebut. "Nanti kalau sudah ada, kami sampaikan," jelasnya.

Selain itu, pihaknya bakal melacak semua cctv di sekitar lokasi kejadian untuk mengecek pelaku. Saat disinggung keterkaitan antara pelaku perampokan di SMKN 4 Bojonegoro dan pembunuh Dono di disperta, Rakhmad masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. (aam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Long Time Dapat Jatah Rp500 Ribu tapi Ogah Disebut Mucikari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler