Dalam aksinya, para perampok itu berbagi tugas. Dua orang standby di atas motor guna mempermudah pelarian. Dua lagi masuk ke dalam toko. Namun, para perampok ini hanya berhasil menggasak dua unit telepon genggam milik karyawan.
Yusanti menuturkan, saat kejadian dia bersama tiga temannya tidak menyangka dua pelaku yang masuk bakal merampok. Dengan ramah, para pegawai menyapa dua orang yang menggunakan helm dan masker wajah tersebut sekitar pukul 14.00 WIB.
’’Sesampainya di dalam, mungkin karena mengetahui keadaan sepi tanpa pengunjung lain, pelaku langsung menodongkan senjata api. Mereka meminta kunci kontak sepeda motor yang terparkir di depan toko. Kami yang ketakutan membohongi mereka dengan tidak mengakui bahwa sepeda motor tersebut milik kami,” ujarnya saat ditemui di kamar 201 Rumah Sakit Graha Husada kemarin.
Mendapati jawaban tersebut, pelaku menjadi emosi. Mereka lalu meminta dua unit handphone jenis BlackBerry dan Nokia milik karyawan. Usai mendapatkan HP, salah satu perampok menembak ke arah dada korban tanpa sebab yang pasti. Beruntung, peluru meleset dan mengenai lengan kanan atas korban.
’’Setelah menembak saya, mereka langsung kabur menggunakan sepeda motor bersama dua rekannya yang sudah menunggu di depan toko,” ujar Yusanti yang mengaku mengalami trauma berat akibat peristiwa tersebut.
Terpisah, Kapolsekta Tanjungkarang Timur Kompol Feriwanto mengatakan, usai kejadian pihaknya langsung memerintahkan anggota untuk menyisir wilayah tersebut. Hal ini dilakukan berbekal keterangan dari pegawai dan warga setempat.
’’Untuk lebih memperkuat data terkait pelaku, dua pegawai yang saat itu berada di dalam outlet sedang kami mintai keterangan,” singkatnya. (red/c1/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelelawar Siluman Teror Ibu Hamil
Redaktur : Tim Redaksi