jpnn.com, JAKARTA - Pandemi virus corona COVID-19 berdampak buruk hampir ke semua sektor kehidupan, terutama perekonomian.
Begitu besar dampaknya, hingga banyak pihak yang berupaya mencari solusi agar musibah ini segera berakhir.
BACA JUGA: 6 Fakta tentang Obat Herbal China yang Masuk RS Rujukan COVID-19
Salah satunya yang dilakukan Tim Riset Herbal COVID-19 untuk Bangsa. Tim yang terdiri dari Surya Atmaja, Hadi Pranoto, dan Mukhlis Ramlan ini melakukan riset mencari obat corona.
"Saat ini seluruh dunia sedang berupaya mencari jalan keluar terbaik dalam upaya melepaskan jeratan maut wabah COVID-19 secara ilmiah melalui riset dan uji coba medis untuk mencari obat terbaik, vaksin serta upaya lain dalam melawan virus COVID-19," kata Hadi yang juga ketua tim dalam siaran persnya, Kamis (30/4).
BACA JUGA: Anis Minta Menkeu Sri Mulyani Merenung, untuk Siapa Bekerja
Dia menambahkan, banyak nyawa, tenaga, pikiran dan waktu dicurahkan untuk melawan virus COVID-19. Apalagi dari hasil riset menyebutkan mutasi virus COVID-19 telah berkembang cepat.
Di mana virus COVID-19 dalam hitungan 1 menit mampu menduplikasi secara cepat mencapai 700 virus jika menemukan inang.
BACA JUGA: Pak Agus Masuk ke Rumah Perempuan, tetapi Ketahuan, Akhirnya
Dan dari 700 virus COVID-19 akan berkembang biak lagi dalam 1 menit menjadi 7000 virus COVID-19 dan seterusnya sesuai kelipatan waktu yang ada.
"Dari hasil pengamatan kami atas wabah yang ada, penyebaran virus tersebut dapat di bagi menjadi 3 kelompok yaitu A,B dan C. Kelompok A adalah orang yang telah terinfeksi virus COVID-19 dan dapat diperiksa melalui alat rapid tes yang saat ini dipakai oleh pemerintah dan tenaga medis di seluruh dunia. Kelompok B dan C adalah kelompok di mana tidak dapat dianalisa dengan alat rapid tes tetapi bisa dianalisa dengan swab paru-paru," beber Mukhlis.
Dalam upaya membantu pemerintah Indonesia dan berkontribusi untuk ilmu pengetahuan, putra-putri Indonesia yang tergabung dalam Tim Riset Herbal COVID-19 untuk Indonesia pada saat ini telah menghasilkan formula yang mampu memperlambat dan menghancurkan perkembangbiakan virus COVID-19 secara efektif.
Tim ini terdiri dari para relawan berasal dari profesi dokter, tenaga medis, tenaga kesehatan, ahli pengobatan tradisonal dan para akademisi telah mengamati virus COVID-19 secara mendalam dan menghasilkan formula pengobatan secara alami.
"Formula ini telah kami uji cobakan ke beberapa pasien positif COVID-19 mengikuti etik kedokteran dan obat yang diatur dalam aturan medis. Sampai saat ini, mendapatkan hasil di mana para penderita sembuh bukan hanya dari COVID-19 tetapi juga pemulihan organ dalam tubuh manusia tertentu," terang Mukhlis.
Dia menjelaskan, formula ini memiliki bahan baku terdiri atas air kelapa, air mineral, pegagan, gula aren, lactobasilus dan unsur hara tanah di mana keseluruhan bahan baku bersumber dari kekayaan nusantara.
Formula ini dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi oleh manusia di mana semua unsur dasar itu bisa diterima oleh tubuh manusia secarea umum.
Formula ini mampu menghancurkan virus COVID-19 karena unsur utamanya adalah bakteri biologi tanah yang mampu berkembang biak menjadi 5 juta bakteri biologi tanah setiap menit dan mencegah penyebaran virus COVID-19.
"Formula ini dapat diterapkan melalui 2 varian yaitu probiotik oral dan probiotik disinfectan. Oral liquid probiotik memberi antibodi pada tubuh manusia setelah dikonsumsi secara teratur dan berturut-turut sesuai aturan dan dosis untuk kondisi pasien," katanya.
Dia menjelaskan, dosis untuk pencegahan, 8 tetes sekali minum dan diminumkan 2 kali sehari. Untuk pasien dengan kondisi gejala COVID-19, 1/5 sendok teh diminum 3 kali sehari.
Sedangkan untuk kondisi pasien yang sudah positif COVID-19, 1 sendok teh diminum 3 kali sehari dengan mencampurkan masing-masing pengunaan dicampur madu 1 sendok teh dan air mineral 100 mili.
Sebagai probiotik disinfektan, bakteri biologi tanahnya akan hidup dan berkembang biak setiap 1 menit menjadi 5 juta dan akan hidup bertahan selama 6 bulan lamanya di udara baik dengan temparatur panas maupun dingin. Formula saat ini sudah terdaftar di BPOM RI serta telah mendapat izin edar POM Tr203636031 tertanggal 14 April 2020.
"Usaha ini adalah buah cinta kami kepada teman-teman sebangsa dan setanah air serta kemanusiaan. Kami siap membagi hasil penelitian kami kepada para tenaga medis, akademisi dan masyarakat untuk membuktikan manfaat formula ini dan juga uji obat yang telah dilakukan sesuai prosedur. Informasi ini merupakan rangkaian dari informasi yang telah dirilis di media seperti yang telah disampaikan Dr.Suradi AS, S.Sos, S.T, MM," pungkas Hadi. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad