Rangkul Milenial, BPIP Sosialisasikan Pancasila Manfaatkan Tiktok dan YouTube

Selasa, 18 Februari 2020 – 23:14 WIB
Kepala BPIP Profesor Yudian Wahyudi saat dilantik Presiden Joko Widodo. Foto : Instagram Cerita Pancasila

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) agar membidik generasi milenial dalam menyosialisasikan Pancasila. Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul, Presiden Jokowi berkali-kali menekankan agar fokus pada generasi milenial.

"Karena ada generasi milenial yang 129 juta jiwa yang kira-kira terputus dari dua sisi. Satu sisi agak terputus dari pemahaman Pancasila, tetapi di sisi lain generasi tua ini terputus dari generasi milenial," kata Yudian saat rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2).

BACA JUGA: Saat Pedih, Bu Mega Merasakan Bung Karno dan Pancasila Jadi Penawar

Menurut dia, meskipun kata milenial itu terbatas pada usia tertentu, tetapi BPIP akan memulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi (PT).

Ia menegaskan, BPIP akan berusaha berbicara sesuai dengan psikologi audiens. Menurut dia, karena anak-anak milenial itu lebih suka musik, olahraga, film, kuliner, dan seterusnya. "Jadi, menitipkan pesan-pesan kepancasilaan dengan cara yang sesuai dengan psikologi generasi milenial," katanya.

BACA JUGA: Bikin Acara di Jogja, BPIP Sosialisasikan Salam Pancasila

Ia menjelaskan, Presiden Jokowi berharap BPIP memasukkan nilai-nilai kepancasilaan melalui media yang sesuai dengan generasi milenial. Yudian mencontohkan misalnya memasukkan nilai-nilai kepancasilaan dalam even olahraga dan sebagainya.

"Ketika menggelar even olahraga, maka diarahkan untuk persatuan, gotong royong, saling mencintai, suportif, belajar objektif melihat fakta, tetapi tanpa dihindari tekanan atau semacam indoktrinisasi asal mereka paham bahwa ini ada nilai-nilai kepancasilaan," ujarnya.

BACA JUGA: PA 212 dan FPI Kukuh Gelar Aksi di Gedung DPR, Ini Tanggal Mainnya

Selain itu, lanjut Yudian, sosialisasi juga bisa dilakukan melalui musik, film, dan sebagainya. "Tentu nanti di sini alatnya itu maksud saya ada YouTube, ada Blogger, ada pokoknya media sosial yang sekarang digital, ya termasuk Tik-tok. Sehingga nanti akan nyambung antara kira-kira kurikulum di sekolah dengan apa yang ada di luar kurikulum," ujar Yudian.

Jadi, Yudian berharap, ketika generasi milenial membuka media sosial, mereka sudah bertemu orang berpancasila. "Misalnya, lagi main sepak bola, nanti kalau dia lihat lagi orang berpancasila sedang bernyanyi, mungkin sebentara lagi ada film religi misalnya begitu, dia sudah nyambung ke sana," katanya.

Yudian menambahkan, BPIP akan bekerja sama dengan tokoh-tokoh yang diidolakan generasi milenial. Misalnya, kata dia, kalau mereka suka bernyanyi, maka dihadirkan tokoh penyanyi yang disukai generasi milenial.

"Dalam olahraga juga begitu, misalnya sepak bola nanti siapa, badminton siapa, basket siapa, agar mereka tidak terasa bahwa mereka itu sebetulnya sedang kami ajak untuk ber-Pancasila," katanya. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler