JAKARTA - Mahasiswi Maharani Suciono, akhirnya bersaksi di persidangan suap pengurusan kuota impor sapi di Kementerian Pertanian, Jumat (17/5), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Maharani yang mengenakan baju putih itu memberikan pengakuan mengejutkan. Maharani menceritakan, dia diminta tersangka Ahmad Fathanah datang ke Hotel Le Meridien, 29 Januari 2013, pukul 17.00. Dia berangkat dari rumah temannya, ke hotel dan tiba lewat pukul 17.00.
"Sampai di sana bertemu Ahmad Fathanah di kafe, berbincang sebentar, dan dia (Fathanah) mengajak ke atas, ke kamar," kata Maharani saat bersaksi di sidang perkara suap pengurusan kuota impor daging sapi Kementerian Pertanian, untuk terdakwa Direktur PT Indoguna Utama Aria Abdi Effendi dan Juard Effendi, Jumat (17/5), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Ia awalnya mengaku diajak Fathanah ketemuan. Sehari sebelumnya, ia mengaku kenalan dengan Fathanah di salah satu mall di Jakarta. Saat ditanya Hakim Ketua Purwono Edi Santosa, untuk apa Fathanah ngajak ketemu, Rani mengaku untuk berkenalan. Awalnya ia berkelit dan mengaku tak tahu diajak bertemu untuk apa. "Dia (Fathanah) bilang ingin ketemu dan kenalan sama saya," katanya.
Setelah di kamar, penyidik KPK mengetuk pintu. "Penyidik datang saya tidak lihat jam," kata Rani. Dia mengatakan, Ahmad Fathanah yang tengah bertelanjang dada membukakan pintu. "Saya tidak tahu apa-apa. Saya tidak lihat, saya di kamar mandi," katanya.
Kemudian, Rani mengaku turut dibawa oleh KPK. "Barang saya diamankan. Tas, seluruh isi (tas), HP semuanya. Uang didompet saya Rp 10 juta," kata Rani yang tampil mengenakan pakaian putih dan tampak segar itu. Nah, Rani mengaku, uang Rp 10 itu diberi oleh Fathanah. "Dikasi sama Ahmad Fathanah uangnya," kata Rani.
Jaksa Penuntut Umum KPK, M. Roem, kemudian mendapatkan kesempatan bertanya. Saat ditanya Jaksa untuk apa Rp 10 juta itu, Rani awalnya mengaku tidak tahu untuk keperluan apa. "Untuk menemani Ahmad Fathanah," jelasnya.
Namun, Jaksa tak percaya. Ia meminta Maharani mengingat kembali keterangannya, apakah sudah benar apa yang disampaikannya itu. Lalu, Jaksa menyebutkan poin 6 Berita Acara Pemeriksaan Maharani di hadapan Penyidik KPK.
"Diajak berhubungan intim?" kata Jaksa. Rani dengan lugas menjawab, "Iya." Jaksa melanjutkan apakah diberikan uang kaitannya ajakan itu (berhubungan intim). "Iya," imbuh Maharani. (boy/jpnn)
Maharani yang mengenakan baju putih itu memberikan pengakuan mengejutkan. Maharani menceritakan, dia diminta tersangka Ahmad Fathanah datang ke Hotel Le Meridien, 29 Januari 2013, pukul 17.00. Dia berangkat dari rumah temannya, ke hotel dan tiba lewat pukul 17.00.
"Sampai di sana bertemu Ahmad Fathanah di kafe, berbincang sebentar, dan dia (Fathanah) mengajak ke atas, ke kamar," kata Maharani saat bersaksi di sidang perkara suap pengurusan kuota impor daging sapi Kementerian Pertanian, untuk terdakwa Direktur PT Indoguna Utama Aria Abdi Effendi dan Juard Effendi, Jumat (17/5), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Ia awalnya mengaku diajak Fathanah ketemuan. Sehari sebelumnya, ia mengaku kenalan dengan Fathanah di salah satu mall di Jakarta. Saat ditanya Hakim Ketua Purwono Edi Santosa, untuk apa Fathanah ngajak ketemu, Rani mengaku untuk berkenalan. Awalnya ia berkelit dan mengaku tak tahu diajak bertemu untuk apa. "Dia (Fathanah) bilang ingin ketemu dan kenalan sama saya," katanya.
Setelah di kamar, penyidik KPK mengetuk pintu. "Penyidik datang saya tidak lihat jam," kata Rani. Dia mengatakan, Ahmad Fathanah yang tengah bertelanjang dada membukakan pintu. "Saya tidak tahu apa-apa. Saya tidak lihat, saya di kamar mandi," katanya.
Kemudian, Rani mengaku turut dibawa oleh KPK. "Barang saya diamankan. Tas, seluruh isi (tas), HP semuanya. Uang didompet saya Rp 10 juta," kata Rani yang tampil mengenakan pakaian putih dan tampak segar itu. Nah, Rani mengaku, uang Rp 10 itu diberi oleh Fathanah. "Dikasi sama Ahmad Fathanah uangnya," kata Rani.
Jaksa Penuntut Umum KPK, M. Roem, kemudian mendapatkan kesempatan bertanya. Saat ditanya Jaksa untuk apa Rp 10 juta itu, Rani awalnya mengaku tidak tahu untuk keperluan apa. "Untuk menemani Ahmad Fathanah," jelasnya.
Namun, Jaksa tak percaya. Ia meminta Maharani mengingat kembali keterangannya, apakah sudah benar apa yang disampaikannya itu. Lalu, Jaksa menyebutkan poin 6 Berita Acara Pemeriksaan Maharani di hadapan Penyidik KPK.
"Diajak berhubungan intim?" kata Jaksa. Rani dengan lugas menjawab, "Iya." Jaksa melanjutkan apakah diberikan uang kaitannya ajakan itu (berhubungan intim). "Iya," imbuh Maharani. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Kunker Komisi VII Dibebankan ke Sekretariat Dewan Energi Nasional
Redaktur : Tim Redaksi