JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh tampaknya masih gemas dengan beredarnya buku pelajaran Bahasa Indonesia yang berbau pornografi di Kota Bogor.
Nuh pun berinisiatif membawa buku itu saat menghadiri rapat bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden, kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (15/7).
Ia ingin menunjukkan pada masyarakat melalui media massa bahwa buku itu jangan sampai dibeli.
"Buku ini sudah diinstruksikan untuk ditarik. Jangan sampai beredar luas. Ini saya sebut buku nakal. Tidak pantas beredar," kata Nuh sambil menunjukkan buku bersampul hijau muda itu.
Di depan buku itu tertulis "Aku Ingin Belajar" di sudut kiri atas. Sedang di tengah sampul tertulis Bahasa Indonesia untuk SD kelas VI.
Menurut Nuh di halaman 55 buku itu terdapat cerita yang tidak layak dibaca oleh anak-anak karena menggunakan bahasa yang vulgar.
"Ini saya bawa biar sampaikan melalui media massa, bukunya seperti ini. Agar tidak beredar. Ada orangtua yang telanjur membeli dan akhirnya tahu ada tulisan itu sehingga dilaporkan," tandas Nuh. (flo/jpnn)
Nuh pun berinisiatif membawa buku itu saat menghadiri rapat bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden, kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (15/7).
Ia ingin menunjukkan pada masyarakat melalui media massa bahwa buku itu jangan sampai dibeli.
"Buku ini sudah diinstruksikan untuk ditarik. Jangan sampai beredar luas. Ini saya sebut buku nakal. Tidak pantas beredar," kata Nuh sambil menunjukkan buku bersampul hijau muda itu.
Di depan buku itu tertulis "Aku Ingin Belajar" di sudut kiri atas. Sedang di tengah sampul tertulis Bahasa Indonesia untuk SD kelas VI.
Menurut Nuh di halaman 55 buku itu terdapat cerita yang tidak layak dibaca oleh anak-anak karena menggunakan bahasa yang vulgar.
"Ini saya bawa biar sampaikan melalui media massa, bukunya seperti ini. Agar tidak beredar. Ada orangtua yang telanjur membeli dan akhirnya tahu ada tulisan itu sehingga dilaporkan," tandas Nuh. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Ada Kesempatan Masuk PTN
Redaktur : Tim Redaksi