jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Amil Zakat Infak dan Sadaqah Assalam Fil Alamin (Lazis ASFA) fokus mendukung Indonesia Emas 2045.
Hal itu terungkap saat rapat kerja bertema, “Optimalisasi Pendayagunaan Dana Zakat”, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Rabu (23/8).
BACA JUGA: NU Care-LAZISNU dan Tokopedia Bagikan Ribuan Paket Sembako di NTB
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol. (Purn) Dr. H. Syafruddin Kambo, MSi.
Syafruddin mengatakan pendayagunaan dana zakat bisa digunakan, khususnya untuk percepatan dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia unggulan guna menghadapi bonus demografi menuju Indonesia pada 2045.
BACA JUGA: NU Care-LAZISNU dan MPPA Bersinergi Bantu Siswa di Jabodetabek
Menurut Syafruddin, pemuda hari ini memiliki nilai yang paling strategis karena merekalah yang nanti akan mengisi ruang-ruang peran kebangsaan pada 2045.
“Karenanya, merekalah yang perlu disiapkan dari sekarang,” kata Syafruddin.
Dalam rapat kerja ini, Ketua Dewan Pengawas Syariah Lazis ASFA KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D, mengatakan keberadaan ASFA sangat dirasakan masyarakat.
Sejak berdiri 2020 lalu, yayasan ASFA (Assalam Fil Alamin) telah membantu 107.000 jiwa setiap bulannya.
"Lazis ASFA telah menyantuni lebih dari 107.000 jiwa setiap bulan,” papar KH. Anang.
Dideretan tamu undangan, terlihat Ketua Baznas RI, Prof. Dr. Noor Ahmad, MA, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof. Dr. Kamaruddin Amin, serta pakar Zakat Wakaf dari Al-Azhar Kairo, Dr. Mustafa Dasuki Kesba. Tampak pula Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur, yang pada 11 Agustus lalu, dilantik menjadi Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa), Kementerian Agama (Kemenag) yang baru.
Turut hadir pada rapat kerja ini Bendahara Umum HIPKA, Mohammad Rafil Perdana, lalu pendiri Pondok Tahfiz Al Qur’an Wa Dakwah Gowa, yaitu Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe, serta Muhlis Hasyim dan Junaidi, dari Yayasan ASFA. Sebagai catatan, Yayasan Assalam fil Alamin (ASFA Foundation), melakukan peluncuran (launching) beasiswa untuk mahasiswa Indonesia, yang sedang belajar di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada Minggu (6/8) lalu.
Acara yang digelar di Gedung Al-Azhar Convention Center tersebut, mendapat atensi dari 2.500 mahasiswa Indonesia dari jenjang S1 sampai S3. Turut hadir dalam acara ini, Rektor Universitas Al-Azhar, yakni Prof Dr Salamah Daud. Para penerima beasiswa ini adalah kader-kader pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sumber daya insani dimasa depan dan memperkuat kelembagaan. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul