jpnn.com, JAKARTA - Nama Najwa Shihab beberapa kali disebut sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam Rapat Paripurna Ke-14 DPR RI Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019-2024, Selasa (5/5), yang juga ditayangkan live di YouTube.
Nama presenter Mata Najwa itu belakangan ini memang menjadi perbincangan setelah mengunggah video di Instagram yang mengkritik DPR terkait penanganan Covid-19.
BACA JUGA: Prof Zainuddin Sindir Mas Nadiem soal Panggung untuk Najwa Shihab di Hardiknas
Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin, dan dihadiri Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, serta anggota secara fisik dan virtual itu mengagendakan sejumlah acara.
Momen penyebutan nama Najwa terjadi saat Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Supratman Andi Atgas menyerahkan laporan tertulis kepada Puan, ihwal penyempurnaan Peraturan DPR terkait Tata Tertib.
BACA JUGA: Nama Najwa Shihab Disebut dalam Paripurna DPR, Tak Hanya Sekali
"Kami persilakan pimpinan Baleg, Bapak Supratman Andi Atgas menyampaikan laporan penyempurnaan Peraturan DPR terkait Tata Tertib. Bisa ke depan supaya kelihatan batiknya. Mau simbolis boleh, dibacakan boleh," kata Aziz yang memimpin rapat.
Supratman lantas ke podium menyerahkan laporan kepada Puan. Saat penyerahan dan difoto itulah keluar penyebutan nama Najwa dari peserta paripurna yang tidak diketahui siapa orangnya.
BACA JUGA: Andre Rosiade Berkicau soal Najwa Shihab, Arief Poyuono: Anggota DPR Jangan Antikritik
"Kirim Najwa, kirim Najwa," kata anggota DPR.
Setelah penyerahan laporan, kemudian rapat melakukan pengambilan keputusan. Rapat berlanjut ke agenda laporan pembahasan rencana kerja dan anggaran DPR oleh pimpinan BURT Agung Budi Santoso. Budi maju dan menyerahkan laporan ke Puan.
Lagi-lagi saat prosesi penyerahan dan foto, ada celetukan menyebut nama Najwa. "Kirim Najwa...," kata anggota DPR yang tidak kelihatan di video YouTube itu.
Rapat kemudian melakukan pengambilan keputusan atas laporan BURT. "Apakah dapat disetujui dan diambil keputusan dalam rspat paripurna ini?" kata Aziz yang dijawab setuju oleh anggota.
Lantas agenda rapat selesai. Aziz dari meja pimpinan menyampaikan informasi kepada anggota DPR terkait laporan pertanggungjawaban dalam kunjungan kerja anggota di masa reses. Aziz menjelaskan pimpinan DPR sudah berdiskusi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahwa kunjungan daerah pemilihan (kundapil), dan sosialisasi Empat Pilar anggota DPR bisa dilakukan dengan penggantian pembelian bahan sembako untuk masyarakat dapil masing-masing.
"Bapak ibu sekalian dapat melakukan hal itu melalui staf kesetjenan dan laporan pertanggungjawaban penyerahan sembako di dapil dilengkapi foto dan kalau bisa dengan laporan pemberiatan," kata Aziz menginformasikan.
Saat itu pula, terdengar lagi celetukan dari anggota DPR peserta rapat paripurna menyebut nama Najwa. "Kirim ke Najwa," kata anggota yang tidak kelihatan di video YouTube.
Sembari tersenyum, Aziz yang hendak melanjutkan penyampaian informasi dan memimpin rapat dibuat harus menanggapi celetukan itu.
"Kalau Najwa, nanti Pak Teri (Arteria Dahlan), nanti ya," kata Aziz.
Politikus Golkar itu lantas melanjutkan bahwa anggota DPR tidak harus turun ke dapil memberikan bantuan tersebut. Namun, bisa diwakili tim di dapil masing-masing untuk melakukan penyerahan.
"Yang terpenting bentuk penyerahan dari tim bapak ibu terdokumentasi untuk kemudian diaporkan ke dalam laporan setelah kunjungan. Baik kundapil perorangan maupun sosialisasi Empat Pilar," ungkapnya.
Dia menambahkan pimpinan akan berkoordinasi dengan Setjen MPR terkait persoalan Empat Pilar. Karena terkait sosialisasi Empat Pilar itu kewenangannya ada di Setjen MPR.
Menurut Aziz, semua ini dilakukan supaya anggota, sebagai mana arahan Ketua DPR Puan Maharani bisa membantu masyarakat yang terkena pandemi Covid-19.
"Supaya DPR, sesuai arahan Ibu Ketua, bisa membantu masyarakat yang teringgirkan dalam masalah Covid-19 ini, sehingga dapat melakukan bantuan melalui tim," pungkas Aziz.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy