jpnn.com - Kondisi jalan poros menuju Desa Senempak Kecamatan Pinoh Selatan Kabupaten Melawi, Kalbar, sungguh memprihatinkan. Jalan yang masih tanah kuning tersebut menjadi kubangan lumpur.
Dedi Irawan, Nanga Pinoh
BACA JUGA: Sudah Mulus, Jalan Desa Bakal Ditingkatkan jadi Jalan Utama
BURUKNYA kondisi jalan, tak jarang kendaraan bermuatan sembako serta hasil produksi perkebunan karet warga terpaksa harus menginap di perjalanan. Ironisnya, meski sudah lama mengalami kerusakan namun belum juga diperbaiki pemerintah.
Warga Desa Senempak, Sopiyan Koto mengeluhkan kondisi kerusakan jalan tersebut. Apalagi dia kerap melintasi jalan tersebut. Sebab ia sebagai supir angkutan pikap yang menjadi alat transportasi penumpang dan barang milik warga setempat.
BACA JUGA: Hati-Hati, Celah di Jalan ini Rentan Picu Kecelakaan
“Rasa mau nangis kalau melalui jalan menuju ke Desa Senempak sekarang,” ujarnya, Kamis (6/12).
Dijelaskan dia, kondisi jalan turun naik dan banyaknya tikungan. Diperparah jalannya penuh kubangan lumpur. Menurutnya, kerusakan jalan itu juga tak lepas dari kurangnya perhatian pemerintah.
BACA JUGA: Silakan Laporkan Jalan Rusak Lewat WhatsApp
“Jadi, pemerintah diharapkan bisa segera melakukan peningkatan jalan menuju Desa Senempak dan Senempak ini,” harapnya.
Pikap kesulitan melalui jalan tanjakan di akses menuju Desa Senempak dan Senempak. Foto: Sahidin for Rakyat Kalbar
Selain jalan yang dipenuhi lubang berlumpur, kondisi jembatan serta gorong-gorong yang ada juga mengalami kerusakan. Sering warga menginap di jalan berlumpur. Terlebih kalau sudah sore, mereka tidak bisa memaksa melintas.
Karena jauh sekali dari pemukiman warga, terpaksa harus tidur di dalam mobil. “Sampai menunggu bantuan dari mobil lain yang lewat,” jelas Koto.
Sementara itu, Kades Senempak, Sahidin mengungkapkan, kerusakan jalan tersebut sudah sangat lama. Apalagi semakin hari semakin parah. Perbaikan hanya dilakukan seadanya oleh warga setempat secara swadaya. “Jalan ke Senempak ini pembukaan jalannya dulu menggunakan anggaran PNPM tahun 2011,” ungkapnya.
Sejak dibuka sampai sekarang, Pemkab Melawi belum ada melakukan perbaikan atau peningkatan jalan tersebut. Akibatnya jalan sepanjang sekitar 9 kilometer dengan lebar 4 meter itu sangat sulit dilalui masyarakat.
Dia khawatir peningkatan tidak bisa dilakukan pemerintah, karena status lahan jalan tersebut masuk dalam kawasan hutan.
“Karena berdasarkan titik koordinat yang pernah kami cek, lokasi tersebut masuk dalam kawasan hutan,” jelas Sahidin di Nanga Pinoh. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marah, Warga Tanam Pohon Pisang Sepanjang Jalan Rusak
Redaktur & Reporter : Soetomo