Rasio NPL Bank Mandiri Terjaga di Level 1,02 Persen selama Kuartal I 2024

Rabu, 01 Mei 2024 – 12:25 WIB
Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1 persen secara year on year (YoY). Foto: dok Mandiri

jpnn.com, JAKARTA - Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1 persen secara year on year (YoY).

Pencapaian tersebut melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh sebesar 12,4 persen pada akhir Maret 2024.

BACA JUGA: Mantap! Bank Mandiri Raih Peringkat Pertama Top Companies 2024 versi LinkedIn

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan resilien.

Selain itu, Bank Mandiri berhasil membuktikan ketahanan dan adaptabilitasnya dalam kondisi pasar yang volatil di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global.

BACA JUGA: Selamat! Bank Mandiri Kembali Raih Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan di Jakarta, Selasa (30/4).

Darmawan menjelaskan fungsi intermediasi impresif tersebut, lanjut merata di seluruh segmen dengan pertumbuhan dua digit.

Hingga akhir Maret 2024, kredit segmen wholesale perseroan berhasil tumbuh 25,2 persen YoY mencapai Rp 751 triliun dan kredit ritel tumbuh 10,9 persen YoY menjadi Rp 363 triliun.

Menghadapi dinamika ekonomi yang fluktuatif, Bank Mandiri terus mengedepankan prinsip kehati-hatian, termasuk melakukan berbagai inisiatif dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder guna mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Upaya tersebut pun berbuah manis, terlihat dari posisi kualitas aset Bank Mandiri yang lebih baik, dibandingkan dengan lima bank besar. Tercatat, rasio non-performing loan (NPL) Gross bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,02 persen per Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7 persen.

Di samping itu, Bank Mandiri juga sangat prudent dan konservatif dalam menetapkan pencadangan kredit, tercermin dari coverage ratio bank only yang berada di level 368 persen.

Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga tercermin dari biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang terjaga di level rendah yakni 0,99 persen per akhir Maret 2024.

"Dalam mendorong penyaluran kredit, kami akan melanjutkan strategi yang telah kami jalankan selama beberapa tahun terakhir yaitu penguatan core competence Bank Mandiri di segmen wholesale dan meningkatkan pertumbuhan segmen retail dengan pendekatan value chain yang berbasis ekosistem serta fokus pada sektor unggulan di wilayah Indonesia,” jelas Darmawan.

Selaras dengan implementasi strategi bisnis yang konsisten disertai dengan optimalisasi channel digital, Bank Mandiri pun berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 12,7 triliun di kuartal I 2024, tumbuh 1,13 persen secara YoY.

Kontribusi Digital Terus Menanjak

Darmawan menjelaskan pertumbuhan kinerja keuangan tersebut juga didorong oleh serangkaian inovasi dan strategi digital Bank Mandiri.

Salah satunya melalui Super App Livin’ by Mandiri yang telah mampu mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I 2024, meningkat 41,7 persen secara YoY dengan jumlah pengguna mencapai 24,4 juta, melesat 40 persen secara YoY.

Adapun, nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal I 2024 telah menembus Rp 921 triliun yang juga tumbuh sebesar 27,4 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun lalu.

Kehadiran Livin’ by Mandiri lanjut Darmawan, telah berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan non bunga perseroan, yang tercermin dari fee based income (FBI) Livin’ by Mandiri sebesar Rp 557 miliar atau naik 25,5 persen secara YoY.

Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, secara konsisten telah berhasil menjadi market leader untuk transaksi wholesale digital dengan mengelola Rp 4.773 triliun transaksi hingga kuartal I 2024. Selain itu, pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, juga meningkat lebih dari 2 kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 200 ribu pengguna per akhir Maret 2024, dimana 93 persen dari giro dikontribusi oleh pengguna Kopra by Mandiri.

“Kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” imbuh Darmawan.

Optimalisasi digital tersebut pun berkontribusi pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai 13 persen YoY dari Rp 1.391 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp 1.572 triliun di akhir kuartal I 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh tabungan yang naik 10,6 persen YoY menjadi Rp 607 triliun secara konsolidasi.

Pada saat yang sama, berkat pemanfaatan Kopra by Mandiri, tren pertumbuhan giro Bank Mandiri pun ikut menanjak. Hingga akhir Kuartal I 2024, total giro Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil tumbuh signifikan sebesar 16,4 persen secara tahunan mencapai Rp 562 triliun.

Lewat digitalisasi serta optimalisasi layanan yang menyeluruh kepada nasabah, rasio dana murah atau current account saving account (CASA) bank only Bank Mandiri kini telah menyentuh 79,4 persen per Maret 2024, naik 22 bps secara YoY. Posisi tersebut merupakan yang level tertinggi sejak Bank Mandiri didirikan.

Komitmen Penerapan Prinsip Environmental, Social & Governance (ESG)

Selain mencatat performa keuangan yang positif, sebagai agent of development Bank Mandiri juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional yang mendukung ekosistem berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan dengan penerapan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola atau environmental, social and governance (ESG) Bank Mandiri.

Dari sisi lingkungan (environmental) hingga akhir kuartal I 2024, total portofolio hijau Bank Mandiri telah mencapai Rp 130 triliun atau tumbuh sebesar 19,3 persen dari posisi setahun sebelumnya (YoY). Selain itu, sebagai bank wholesale, Bank Mandiri secara konsisten mengembangkan berbagai instrumen keuangan berkelanjutan melalui Sustainability Linked-Loan, Green Loan, Corporate-in-Transition Financing dan Social Loan dalam mendorong nasabah menuju ekonomi rendah karbon, sebagai contoh pada kuartal I 2024 Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan bangunan berwawasan lingkungan sebesar Rp 6,7 triliun.

Selain itu, total portofolio sosial Bank Mandiri mencapai Rp 134 triliun atau meningkat sebesar sembilan persen dari posisi setahun sebelumnya (YoY). Sehingga secara total, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri berhasil tumbuh 14 persen dari Maret 2023, menjadi Rp 264 triliun pada akhir Maret 2024. Jumlah tersebut setara dengan 24 persen dari total portofolio kredit Bank Mandiri.

Konsistensi ini juga diikuti oleh serangkaian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilakukan Bank Mandiri dengan fokus kepada pemberdayaan masyarakat melalui inklusi finansial. Program ini telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 6,2 juta masyarakat di Indonesia.

“Pembiayaan hijau telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti renewable energy termasuk pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Kenaikan di sektor renewable energy pada tahun 2024 cukup signifikan, yaitu sebesar sebesar 15 persen YoY dari kuartal I 2024,” papar Darmawan.

Sementara dari sisi tata kelola atau Governance, Bank Mandiri telah berhasil mencatat kenaikan skor Corporate Governance & Perception Index (GCPI) menjadi 95,22 dari sebelumnya 95,11 sehingga Bank Mandiri mendapatkan kategori sebagai Top Performer pada CGPI.

Dalam menjalankan praktik ESG, Bank Mandiri menjalankan tiga pilar keberlanjutan, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation dan Sustainability Beyond Banking. Pada setiap pilarnya Bank Mandiri berkomitmen untuk mencapai Lead Indonesia’s Transition to Low Carbon Economy, Net Zero Emissions in Operations by 2030 dan Catalyzing for Social Impact to achieve SDGs,” pungkas Darmawan.(jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bisnis   Ekonomi   Bank Mandiri   livin   TJSL  

Terpopuler