jpnn.com - Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis (8/9) kemarin di Istana Balmoral, Skotlandia.
Pemimpin Kerajaan Inggris yang bertakhta selama lebih dari tujuh dekade itu wafat dalam usia 96 tahun.
BACA JUGA: Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Bagaimana Nasib Liga Inggris?
Dari sejumlah peninggalannya, ada mobil yang paling prestisius di garasi istana, yakni Bentley State Limousine.
Sedan supermewah itu merupakan mobil dinas Ratu Elizabeth II dan dirancang khusus untuk dirinya.
BACA JUGA: Perdi Sambo, Sang Ayah Berharap Jadi Jenderal Bukan Pembunuh
Bentley membuat State Limousine itu saat perayaan ke-50 sang ratu memimpin Inggris Raya dan persemakmurannya pada 2002 silam.
Bentley membuatnya sebanyak dua unit.
BACA JUGA: Tokoh Pejuang Timor Timur Meminta Sesuatu, Jenderal Andika Langsung Beri Instruksi
Seluruh rancangan mobil memang khusus menyesuaikan kebutuhan sang ratu.
Atap mobil diukur sedemikian rupa, sehingga saat terbuka dan sang ratu keluar dari bagian itu, posisinya tetap agung.
Selanjutnya, pintu tempat Ratu Elizabeth II keluar dan masuk mobil pun bisa dibuka hingga 90 derajat.
Tujuannya agar sang ratu bisa dengan mudah keluar masuk tanpa banyak bermanuver badan.
Bentley State Limousine milik Ratu Elizabeth II memakai mesin V8 twin-turbocharged 6,75 liter dengan kekuatan 400 daya kuda. Kecepatan maksimalnya 209 km/jam.
Mobil dinas Ratu Elizabeth II itu dibangun dengan basis Bentley Arnage, tetapi dengan dimensi yang ditingkatkan.
Jendelanya bisa digelapkan total dan anti peluru baik bodi dan kacanya. Kabinnya bisa kedap udara sehingga aman dari serangan gas beracun.
Bodi mobil antiledakan bom dan semua bannya dilapis bahan kevlar antipeluru.
Beberapa fitur dan teknologi lainnya standar mobil pemimpin negara.
Bentley State Limousine milik sang ratu juga diklaim sebagai mobil pemimpin negara termahal di dunia dengan banderol hampir mencapai Rp 200 miliar. (motorsport/rdo/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Carsome Menghadirkan Fasilitas Rekondisi Mobil di Indonesia, Terbesar di Asia Tenggara
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha