Ratusan Aparat Dikerahkan, Geladi Kotor Melawan Teror

Kamis, 31 Maret 2016 – 10:08 WIB
SANGAT KETAT: Pengamanan di dekat Stade de France ketika pertandingan uji coba antara tuan rumah Prancis mela- wan Rusia kemarin dini hari. EPA/CHRISTOPHE SAIDI

jpnn.com - SAINT-DENIS – Ratusan polisi bersenjata laras panjang berjaga di luar Stade de France Rabu (30/3). Selain menenteng senjata, ada beberapa polisi yang didampingi anjing herder. Mata mereka menatap waspada pada sekeliling. Telunjuk diperbolehkan menarik pelatuk kapan saja bagi mereka yang dianggap mencurigakan.

Pengamanan ekstraketat diberlakukan kemarin dalam laga uji coba Prancis versus Rusia. Untuk kali pertama sejak teror bom yang menewaskan 130 orang di Stade de France pada 13 November lalu, Prancis kembali menggelar pertandingan internasional di kandang 

BACA JUGA: Arema Dihantui Kutukan Spesialis Peringkat Ketiga

”Saya merasa tenteram. Sejujurnya saya belum pernah melihat petugas keamanan sebanyak ini dalam sebuah acara olahraga,” kata Benoit Guyot, salah seorang penonton, sebagaimana diberitakan AP kemarin.

Komentar Guyot mungkin mewakili 65 ribu fans yang hadir secara langsung ke stadion yang mulai dibangun pada 1995 itu. Seperti menantang teror, angka penonton di Stade de France mencatat kenaikan 25 ribu ketimbang 13 November lalu. ”Saya sama sekali tak takut.

BACA JUGA: Trauma, Lorenzo Gundah Sambut MotoGP Argentina

Hidup terus berlanjut,” ucapnya. Guyot datang dari kawasan timur Prancis, Alsace. Kemarin adalah laga Les Bleus, julukan Prancis, pertama yang ditontonnya.

Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve membuktikan omongannya soal peningkatan keamanan di stadion. Cazeneuve menjelaskan, 575 polisi berjaga di sekitar stadion dan 1.200 orang dari jasa sekuriti swasta ikut mengamankan stadion.

BACA JUGA: Final di Kandang Macan, Begini Tanggapan Persib

Sistem pengamanan di laga uji coba kemarin layaknya geladi kotor menuju Euro 2016 Juni mendatang. Setelah melawan Rusia, ada dua uji coba lagi yang akan digelar Prancis di tanah airnya. Yakni melawan Kamerun (31/5) dan Skotlandia (5/6).

Penjagaan menuju stadion dibagi dalam dua perimeter. Bahkan, sejak di stasiun kereta api terdekat dengan Stade de France, puluhan polisi bersenjata sudah mondar-mandir.

Untuk pemeriksaan pertama, di pintu gerbang stadion para fans digeledah lebih dahulu, tubuh dan barang bawaannya, oleh petugas keamanan bersenjata. Anjing herder yang dibawa pun diarahkan mengendus barang bawaan penonton.

Lalu, untuk pengecekan kedua, di dekat pintu masuk stadion pemeriksaan kembali dilakukan. Kembali tas dan badan para penonton diperiksa sebelum akhirnya mereka menuju 18 titik masuk stadion.

Deputi Kepala Keamanan dan Pengamanan Paris Laurent Simonin mengatakan, para penembak jitu juga dikerahkan di beberapa titik stadion. Pasukan elite kepolisian Prancis (RAID) juga disiagakan untuk mengantisipasi teror seandainya dibutuhkan.

Nah, Presiden Prancis Francois Hollande, sebagaimana diberitakan AFP, kemarin mendukung pengamanan ekstraketat menjelang Euro itu. Sebab, pemindahan lokasi Euro ke luar Prancis tidaklah masuk dalam rencana yang dipikirkannya.

Hollande juga menyebutkan bahwa teror di Paris 13 November lalu, kemudian teror Brussel 22 Maret silam, tak akan mengecilkan nyalinya. Show must go on. ”Seandainya Euro 2016 berpindah tempat, diundur, atau bahkan dibatalkan, apa yang dikatakan dunia kepada Prancis dan Eropa?” tutur dia. (dra/c9/ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow! Separoh SUGBK untuk Bobotoh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler