Ratusan Hektare Sawah Terendam

Senin, 24 Desember 2012 – 10:43 WIB
BANGKINANG--Banjir yang sempat melanda lima kecamatan di Kampar yakni Kampar, Kampar Utara, Kampar Timur, Rumbio Jaya dan Tambang sudah mulai surut. Namun, luapan air Sungai Kampar berlanjut di wilayah Kecamatan Siakhulu. Ratusan hektare sawah dan ribuan rumah di Siakhulu terendam.

 Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar Drs Ali Sabri didampingi Kasi Kedaruratan Muhammad Nasri SE ketika dikonfirmasikan Riau Pos (Grup JPNN), Jumat (21/12).

Dijelaskannya, jumlah desa di Siakhulu sejak Kamis (20/12) petang, yang terkena banjir luapan Sungai Kampar sebanyak empat desa, yaitu Buluh Cina, Tanjung Balam, Lubuk Siam dan Teratak Buluh. Di Desa Buluh Cina jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terkena banjir sebanyak 415 KK, di Tanjung Balam sebanyak 289 KK, di Lubuk Siam 350 KK, dan di Teratak Buluh masih dalam pendataan, namun dikabarkan banjir melanda Dusun II, III dan IV.

Sebelumnya pada banjir yang sempat melanda daerah Kampar Timur dan Kampar Utara, Rabu (19/12) lalu, diketahui ratusan rumah juga sempat terendam. Di Desa Pulau Rambai terdapat 325 rumah dan 10 unit di antaranya terancam lomgsor, 265 ekor ternak hanyut, 7 hektare lahan palawija, dan 7 hektare sawah. Di Desa Sungai Tarap, banjir merendam 10 hektare sawah, dua hektare palawija, 10 hektare karet dan 0,5 hektare sawit serta 10 rumah.

Di Desa Tanjungbungo, daerah yang terkena banjir antara lain 37 hektare sawah, 17,5 hektare palawija, 3,5 kebun karet dan 1,5 sawit. Desa Koto Perambahan banjir merendam 17 hektare sawit, 50 unit rumah, 250 hektare sawah, 5 hektare palawija dan 20 hektare karet. Di Desa Pulau Birandang banjir melanda 172 hektare sawah, 16 hektare palawija, 10 hektare kebun karet, 16 hektare sawit, 12 hektare pisang, 11 unit rumah, 12 hektare lapangan makanan ternak, satu unit jembatan kayu hancur, satu box culvert rusak, satu tali rakit penyeberangan putus.

"Memang banjir tidak berlangsung lama, hanya saja karena banyak lahan pertanian dan perkebunan warga yang terendam, membuat perekonomian masyarakat menjadi terganggu. Sebab, sebagian besar masyarakat mengandalkan lahan pertanian dan perkebunan sebagai sumber perekonomian," ucap Nasir.

Pada kesempatan terpisah, Camat Siakhulu Syamsuir kepada Riau Pos mengatakan bahwa sebenarnya banjir sudah mulai terjadi pada Selasa (18/12) yang lalu. Akan tetapi kondisinya belum terlalu parah. Namun kondisi banjir makin meluas sejak Kamis (20/12). "Sejak Kamis sore, banjir makin meluas. Kami sudah mengirimkan laporan kepada Bupati dan juga BPBD Kampar," ucapnya.(why)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obat Jamkesmas Kosong Karena Defisit Anggaran

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler