jpnn.com, SOLO - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kota Solo bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah memusnahkan ratusan kelelawar di Pasar Burung Depok Solo, Sabtu (14/3).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPKPP Solo Evi Nur Wulandari menyatakan, 192 kelelawar yang dimusnahkan dari pedagang di Pasar Burung Depok Solo dinyatakan positif terinfeksi beta corona, bukan Corona Virus Disease (Covid-19).
BACA JUGA: Kelelawar atau Ular Biang Virus Corona?
"Masyarakat harus mengetahui virus beta corona pada kelelawar, bukan Covid-19. BBPV (Balai Besar Penelitian Veteriner) Bogor, Jawa Barat, mengambil sampel pada sejumlah kelelawar di Solo, dan hasilnya ditemukan virus beta corona," kata Evi.
Menurut Evi, virus yang ada pada hewan kelelawar tersebut tidak menular ke manusia, tetapi hanya dapat menular pada hewan saja.
BACA JUGA: Menakutkan! Manusia Berkepala Kelelawar Teror Warga
Meskipun virus beta corona tidak berbahaya bagi manusia, tetapi pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan memusnahkan kelelawar ini. Apalagi Kota Solo sekarang sedang kejadian luar biasa (KLB) terhadap kasus Covid-19.
"Kelelawar tersebut diketahui menjadi sumber dari segala penyakit yang rawan menulari hewan lainnya, dan dikhawatirkan bisa menular kepada manusia," katanya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Jateng Titi Sudaryanti mengatakan, Pasar Burung Depok Solo menjadi salah satu terbesar tempat yang menjual hewan kelelawar.
"Kami melarang pedagang berjualan kelelawar. Jika ada kelelawar di alam bebas, dibiarkan saja. Kami memusnahkan khusus yang ditangkap dan dijual bebas terinveksi virus beta corona," kata Titi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti