Kasi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinkes Kota Jambi Kharistin, Selasa (26/2), menjelaskan, data ini hanya berasal dari empat posko yang dirikan, sementara ada enam posko pengungsian yang telah didirikan lengkap dengan tenaga kesehatannya. Dua posko yang belum menyerahkan data adalah posko Danau teluk yang tergabung dengan Pelayangan, begitu juga sebagian posko di Sijenjang.
Ada beberapa jenis penyakit yang menyerang warga korban banjir tersebut. Di antaranya ISPA, gatal-gatal, diare, dan beberapa jenis penyakit lainnya. Dan dari berbagai jenis penyakit tersebut, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit terbanyak yang diidap para pengungsi banjir.
Dari laporan yang masuk, sebanyak 302 warga menderita ISPA atau batuk pilek. Penyakit terbanyak kedua adalah gatal-gatal, atau dalam bahasa kesehatannya Dermatis. Sebanyak 144 orang terdeteksi menderita penyakit ini. Selanjutnya, warga yang menderita sakit kepala adalah sebanyak 133 orang.
Penyakit diare diidap oleh 75 orang pengungsi, dan rematik sebanyak 36 orang. "Ada juga yang menderita tekanan darah tinggi sebanyak 29 orang, dan mag sebanyak 24 orang," katanya. Warga yang menderita sesak napas sebanyak 16 orang, sariawan lima orang, periksa hamil dua orang, dan TBC sebanyak satu orang.
Sesak nafas atau dispesia 16 orang, sariawan lima orang, periksa hamil dua orang, dan TBC satu orang. Penyakit-penyakit yang dilaporkan oleh warga tersebut sudah ditangani oleh petugas dari Dinkes yang ada di posko-posko pengungsian. "Ada juga yang sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat, karena kondisinya tidak membaik," paparnya.
Mayoritas warga yang diserang penyakit lantaran lingkungan mereka kurang bersih. Namun, ada juga disebabkan oleh faktor kebersihan makanan serta kondisi tubuh yang kelelahan. "Kalau diare itu biasanya lantaran makanan, mag juga," ujarnya.(enn/nas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keturunan Raja-raja Aceh Bentuk Wadah Komunikasi
Redaktur : Tim Redaksi