jpnn.com, SAMARINDA - Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Samarinda, Kalimantan Timur, beberapa hari belakangan mengakibatkan tanah longsor.
Longsor tidak hanya terjadi di kawasan permukiman, namun, juga menerjang tempat pemakaman umum (TPU) yang terletak di Kecamatan Palaran, Samarinda.
BACA JUGA: Banjir di Sintang Kalbar, Waspada Longsor dan Puting Beliung
Informasi dihimpun, tanah longsor memporak-porandakan skitar 100 makam, Rabu (16/2) dini hari.
Sebagian besar makam rusak akibat tanah yang bergeser dan tertimbun material tanah.
BACA JUGA: Karangan Bunga Memenuhi Rumah Dorce Gamalama, Lihat Siapa yang Mengirim
Dipastikan tidak ada mayat yang muncul ke permukaan akibat peristiwa ini.
Sumarni, penjaga makam mengaku baru mengetahui areal TPU itu mengalami longsor dari salah satu pengunjung.
BACA JUGA: Makhluk Besar Tertangkap Kamera Melintasi Tol, Namanya Codet
"Waktu malam saya memang sempat dengar ada suara gemuruh gitu, tetapi enggak kepikiran kalau itu (makam) longsor," ucapnya.
Kata Sumarni, ratusan makam yang rusak akibat tanah longsor sebagian besar ialah makam tua yang sudah ada sejak 1988.
"Ini makam pertama di sini (Rawa Makmur). Sudah ada sejak zaman transmigrasi dulu di tahun 1952," katanya.
Petugas Polsek Palaran, Samarinda melakukan pengamanan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami koordinasi dengan instansi terkait dan telah disepakati bahwa ke depannya akan dilakukan upaya pencegahan untuk jangka pendek dan panjang seperti pembersihan material longsor serta pembangunan turap," kata Kapolsek Palaran Kompol Roganda.
Dia mengimbau agar warga untuk tidak melakukan penggalian di makam kerabat yang rusak, guna menghindari terjadinya longsor susulan.
"Kepada keluarga yang ingin memperbaiki cukup nisan menghadap kiblat, tidak perlu menggali," imbaunya. (mcr14/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Arditya Abdul Aziz