Ratusan Milenial Padati Bursa Kerja Mandiri di Kemnaker

Senin, 16 Desember 2019 – 16:35 WIB
Bursa Kerja Mandiri. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan kaum milenial memadati Bursa Kerja Mandiri (BKM) di Innovation Room-Talent Hub, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Jakarta, Senin (16/12). Berbeda dengan job fair pada umumnya, BKM ini khusus bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada para pekerja mandiri di sektor jasa seperti kecantikan dan kebugaran, kebersihan, reparasi, konstruksi, dan otomotif, untuk berinteraksi dan memanfaatkan platform online yang tersedia.

Sekjen Kemnaker Khairul Anwar menyatakan inisiatif menyelenggarakan BKM sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengajak pelaku industri, dalam hal ini para perusahaan platform digital untuk dapat bekerja sama dan berkontribusi dalam mewujudkan SDM unggul. Yakni Indonesia yang mampu menghasilkan nilai tambah sebesar-besarnya dalam berkarya. "Melalui BKM ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kepada pekerja mandiri dalam mendapatkan pendapatan tambahan," ujar Sekjen Kemnaker Khairul Anwar disela-sela acara BKM.

BACA JUGA: Kemnaker Membuka Peluang Penempatan Tenaga Kerja Terampil ke Rumania

BKM yang berlangsung selama dua hari (16-17 Desember 2019) menghadirkan sejumlah platform digital dengan tema sektor jasa umum. Misalnya Mecapan, GoClean, GoMassage, Montir, Tukang.com, SmartBiker, HaloJasa, HelloBeauty, dan masih banyak lagi. Para pekerja mandiri tidak hanya memperoleh kesempatan untuk mendaftar pada satu platform, namun juga pada platform-platform lain yang berpartisipasi pada bursa kerja tersebut. Dengan demikian, para pekerja mandiri dapat mengoptimalkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki.

“Para pekerja mandiri diharapkan untuk menjadi produktif tidak hanya berlangsung selama bursa kerja berlangsung. Tapi juga untuk seterusnya karena platform-platform yang sudah ada sangat mudah untuk diakses kapan saja dan di mana saja," kata Khairul Anwar.

BACA JUGA: Bursa Kerja di Jaksel Sediakan 3.200 Lowongan Pekerjaan

Khairul Anwar menambahkan di era digital ini, banyak perusahaan start-up penyedia aplikasi dengan bisnis model yang mempertemukan supply dan demand. Perusahaan start-up itu menawarkan pilihan bagi angkatan pekerja produktif untuk menjadi pekerja mandiri/freelancer, di bidang produksi, distribusi, jasa umum maupun jasa kreatif. "Freelancer atau pekerja mandiri profesional adalah mereka yang bekerja sesuai skill dan kemampuan, tanpa dibatasi ruang dan waktu, sehingga dapat mengoptimalkan produktivitas mereka, " ujarnya.

Sekjen Khairul memberikan apresiasi atas semangat dan antusiasme lebih dari 350an peserta yang ikut BKM. Banyaknya peserta itu meunjukkan tingginya semangat masyarakat untuk lebih produktif dan berdaya guna. "Diharapkan BKM ini dapat mengakomodir kebutuhan para pekerja mandiri akan kesempatan lapangan pekerjaan yang dapat menunjang turunnya angka pengangguran dan meningkatkan produktivitas di Indonesia,” ujar Sekjen.

BACA JUGA: Kemnaker Bakal Perbanyak Job Fair Bagi Alumni Magang Jepang  

Sementara Plt. Dirjen Binapenta Agus Wahyudi menambahkan prinsipnya saat ini pemerintah ingin memberikan ruang untuk exercise (eksperimen) bagaimana format baru hubungan industrial; hubungan kerja; atau apapun format kemitraan, untuk mencari format kemitraan baru yang lebih fleksibel. Semua peserta di BKM merupakan freelancer, Tenaga Kerja Mandiri (TKM) yang bisa mengatur waktunya sendiri, sesuai kemampuan dan kebutuhannya

"Meski ujungnya workernya. Tapi bagaimana hak-haknya, kewajibannya, kode etiknya dsb. Entah itu dituangkan dalam peraturan perusahaan atau kontraknya. Jadi ini (BKM) benar-benar merupakan laboratorium, menjadi tempat exercise untuk mencari format baru lebih fleksibel,“ katanya.

Yuricho BIlly dari Talent ID mengatakan semangat peningkatan produktivitas tak hanya berlaku bagi masyarakat yang sudah bekerja. Peningkatan produktivitas juga digalakkan kepada masyarakat yang belum bekerja agar mereka terus bersemangat dalam mendapatkan pekerjaan. “Apapun profesinya dan dimanapun tempat kerjanya, baik mereka yang bekerja di pemerintahan, perusahaan, atau membuka usaha mandiri, tentunya harus kompeten dan produktif,” ujarnya.

Perusahaan start-up lainnya, Halo Jasa juga memberikan apresiasi kepada Kemnaker yang terus mendukung produktivitas pekerja mandiri agar mampu berdaya saing di kancah regional dan global. “ “Diharapkan produktivitas dari para pekerja mandiri ini mampu berkontribusi pada perekonomian nasional,“ ujar Anastasia Angelina.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler