LASHIO - Kota Lashio yang terletak di Negara Bagian Shan, Myanmar, mulai kembali tenang. Dua hari pascakonflik komunal yang mengakibatkan sebuah masjid dan sebuah panti asuhan Islam hangus serta ratusan warga muslim kabur, kondisi keamanan di kota berpenduduk 130.000 jiwa itu mulai pulih.
Kemarin (30/5) sejumlah serdadu tampak berjaga di beberapa sudut kota. Sebagian lain berpatroli di kota terbesar Shan tersebut. Pemerintah memang sengaja mengerahkan tentara dalam jumlah besar untuk mengamankan Lashio. Terutama, untuk melucuti ''senjata'' warga sipil yang sejak Selasa (28/5) saling serang dengan pisau, kapak, dan pentungan.
''Dua hari terakhir, ada sekelompok pria yang berkeliling kota dengan sepeda motor sambil mengacung-acungkan pisau dan pentungan. Tapi, hari ini (kemarin), aksi seperti itu tidak ada lagi,'' kata Nang Hsai Li Kham, salah seorang pejabat departemen informasi setempat. Dia menyatakan bahwa kondisi Lashio sudah jauh lebih aman.
Kendati demikian, sekitar 300 penduduk muslim masih memilih bertahan di kuil yang dijaga ketat polisi dan serdadu Myanmar. Itu dilakukan karena mereka masih trauma dengan insiden yang merenggut satu nyawa dan menyebabkan belasan orang terluka itu. ''Mereka menyerang setiap pria muslim yang mereka temui,'' kata Win Ko, seorang pedagang sayur, yang memilih berlindung di kuil bersama tiga anaknya.
Sejumlah saksi mengungkapkan bahwa kelompok penyerang tersebut mengenakan jubah biksu. Tapi, laporan itu belum bisa dibuktikan kebenarannya. Sampai kemarin, polisi masih mencari tahu penyebab pecahnya konflik sektarian terbaru di Myanmar tersebut. Sebelumnya, dua kerusuhan antaretnis juga terjadi di Myanmar dan menyebabkan ribuan etnis muslim Rohingya mengungsi. (AP/AFP/hep/c16/tia
Kemarin (30/5) sejumlah serdadu tampak berjaga di beberapa sudut kota. Sebagian lain berpatroli di kota terbesar Shan tersebut. Pemerintah memang sengaja mengerahkan tentara dalam jumlah besar untuk mengamankan Lashio. Terutama, untuk melucuti ''senjata'' warga sipil yang sejak Selasa (28/5) saling serang dengan pisau, kapak, dan pentungan.
''Dua hari terakhir, ada sekelompok pria yang berkeliling kota dengan sepeda motor sambil mengacung-acungkan pisau dan pentungan. Tapi, hari ini (kemarin), aksi seperti itu tidak ada lagi,'' kata Nang Hsai Li Kham, salah seorang pejabat departemen informasi setempat. Dia menyatakan bahwa kondisi Lashio sudah jauh lebih aman.
Kendati demikian, sekitar 300 penduduk muslim masih memilih bertahan di kuil yang dijaga ketat polisi dan serdadu Myanmar. Itu dilakukan karena mereka masih trauma dengan insiden yang merenggut satu nyawa dan menyebabkan belasan orang terluka itu. ''Mereka menyerang setiap pria muslim yang mereka temui,'' kata Win Ko, seorang pedagang sayur, yang memilih berlindung di kuil bersama tiga anaknya.
Sejumlah saksi mengungkapkan bahwa kelompok penyerang tersebut mengenakan jubah biksu. Tapi, laporan itu belum bisa dibuktikan kebenarannya. Sampai kemarin, polisi masih mencari tahu penyebab pecahnya konflik sektarian terbaru di Myanmar tersebut. Sebelumnya, dua kerusuhan antaretnis juga terjadi di Myanmar dan menyebabkan ribuan etnis muslim Rohingya mengungsi. (AP/AFP/hep/c16/tia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raja Talkshow AS Larry King Gabung Jaringan Berita Rusia
Redaktur : Tim Redaksi