jpnn.com, SEMARANG - Acara Gubernur Jateng Menyapa yang digelar Ganjar Pranowo pada Minggu malam rupanya jadi momen para Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk curhat.
Mulai dari masalah pribadi, perizinan hingga pungli semua didengarkan Ganjar dengan sabar.
BACA JUGA: Pak Ganjar Mencarikan Jodoh untuk Mas Indra, Ada yang Tertarik?
Momen itu digunakan Ganjar untuk memeriksa kondisi para PMI lewat acara Gubernur Jateng Menyapa secara virtual melalui zoom. Setidaknya 300-an PMI ikut serta. Mereka bergiliran curhat pada Ganjar.
Salah satunya Irianto, ABK kapal ikan, Irianto seorang ABK kapal ikan yang saat ini berada Taiwan. Kepada Ganjar, Irianto curhat soal pungli yang dialaminya.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Serahkan 3 Nama kepada Jokowi, Sumarno yang Terpilih
“Ada pungli tapi mainnya pintar banget jadi kayak bukan pungli. Penginnya kami itu dari pemerintah ada tindakan tegas untuk menyelidiki,” ujarnya.
Tak hanya mendengarkan, Ganjar langsung menjawab dan meminta Irianto serta kawan-kawan ABK kapal ikan lainnya untuk langsung melapor jika menemukan pungli.
BACA JUGA: 12 Daerah di Jateng Dapat Peringatan, Pak Ganjar Malah Apresiasi Pemerintah Pusat
“Kalau anda menjadi korban pungli tapi tidak lapor, kami tidak tahu. Dulu laporan pungli di tempat lain juga laporan dari masyarakat. Ada aplikasi laporgub, paling gampang follow akun Pak Gubernur di Instagram, Twitter Facebook,” tutur Ganjar.
Masih seputar kru kapal, Ganjar juga mendapat curhatan dari Yaya perwakilan kapal pesiar yang sering mendapatkan kendala birokrasi saat mengurus perpanjangan paspor pelaut.
Para PMI terus bergantian curhat pada Ganjar bahkan ketika harus menyudahi acara karena harus memimpin rapat, dia masih meladeni curhatan PMI asal Cilacap dengan kesabaran meski sempat kena semprot karena laporannya via akun Instagram.
“Iya itu (acara Gubernur Jateng Menyapa) kami jadi tahu ya sebenarnya kondisi PMI kita,” ucap Ganjar ditemui usai acara.
Beberapa persoalan, lanjut Ganjar, sebenarnya ada solusinya. Misalnya terkait laporan kepulangan yang dipersulit, Ganjar menilai hal itu bisa lebih mudah dengan beberapa cara.
“Sebenarnya ini bisa kami buatkan cara. Datang, dokumentasi beres, colok hidungnya, dia masuk karantina. Nah nanti hasilnya akan diantar pakai email mereka terbiasa,” katanya.
Ganjar juga memastikan sudah ada solusi tentang curhatan dari PMI asal Cilacap yang bertanya soal solusi untuk yang telah purna.
Dia mengatakan sebenarnya Disnakertrans sudah memiliki program tersebut. Hanya saja komunikasi di tingkat daerah terkendala.
“Pendampingan PMI yang purna ini sebenarnya kita juga punya, latihane mulai dari produksi sampai menjual mesti dilatih secara lengkap nah nanti kami dampingi tetapi ternyata komunikasi tidak bisa berjalan lancar apalagi di Pemkab. Nah nanti kami bantu, komunikasi dengan pemkab,” kata Ganjar.
Secara keseluruhan, menurut Ganjar, kondisi PMI Jawa Tengah dalam kondisi baik. Ganjar berharap komunikasi yang dilakukan ini bisa memberikan perasaan nyaman bagi mereka untuk tenang bekerja di negeri orang.
“Kami jembatani memang, jadi dengan kawan-kawan yang tadi menyampaikan sih rasa-rasanya oke. Yang Jepang tadi relatif bagus ya. Kemudian yang Taiwan juga bagus bisa berjalan. Jadi mudah-mudahan mereka baik-baik saja,” pungkasnya . (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Natalia