jpnn.com, JAKARTA - Pameran Pangan Plus 2023 masih terlaksana ketika hari kedua Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9).
Tampak ratusan pelajar dari SMK Bina Putra Mandiri, Parung Panjang, Kabupaten Bogor mendatangi pameran tersebut.
BACA JUGA: Bicara di Hadapan Ribuan Kader PDIP, Puan Singgung Kesolidan dan Gotong Royong
Mereka tampak antusias mendatangi pameran dan membentuk beberapa kelompok untuk mendatangi satu persatu stan.
Para siswa terpantau mencatat dan bertanya mengenai produk yang ditampilkan stan yang berada di lokasi pameran.
BACA JUGA: Beri Pengarahan di Rakernas PDIP, Puan Maharani Menekankan Soliditas untuk Memenangkan Pemilu 2024
Diketahui, beberapa stan yang berada di pameran menunjukkan hasil produk olahan pangan berbagai macam bahan pertanian hingga teknologi pertanian termutakhir.
Satu di antara pengisi stan sekakigus Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor Egi Gunadi Wibawa berharap pameran membawa ketertarikan para anak sekolah ke sektor pangan.
BACA JUGA: Hari Kedua Rakernas IV PDIP: Ketua KPU hingga Influencer jadi Narasumber
"Pertama, ini peluang untuk memberikan pemahaman terhadap anak tentang ilmu implementasi ilmu terapan, karena di sekolah itu tak mudah dapat ilmu secara langsung seperti ini soalnya kita hanya bisa mengajar teori praktik terbatas. Nah di sini praktik wirausaha, praktik tentang pertanian, teknologi semuanya ada," kata Egi di lokasi.
Dia juga berharap pameran membuat anak-anak menjadi pemimpin yang mampu mewujudkan kedaulatan pangan.
"Memang bagian dari kebijakan partai untuk mendekatkan para pelajar kepada aktivitas partai kita di sini," tuturnya.
Risa Afriyanti, siswi SMK Bina Putra Mandiri asal Parung Panjang, Kabupaten Bogor mengaku baru pertama kali datang ke pameran yang membahas isu pangan.
"Baru pertama kali dateng ke pameran yang isinya pangan, biasanya ke pameran jajanan doang, kuliner. Ini lengkap (pameran pangannya), jadi senang dan seru juga," ungkap Risa bersama rekannya Shipa Nurwahyuni, Elis Ni'matul Hayat, SaIlma Azhar saat melihat bibit MSP di stan Pameran Pangan, Sabtu.
Risa juga bersamma teman-temannya mengaku mendapat pengetahuan baru soal dunia pertanian setelah hadir di Pameran Pangan Plus.
Terlebih lagi, dia baru mengetahui jika padi bisa ditanam di dalam pot. Selama ini dia memahami tumbuhan yang menjadi pangan utama di Indonesia itu ditanam di sawah.
"Kami kaget dan baru tau kalau menanam padi bisa di pot," kata Risa.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Koperasi dan UMKM Mindo Sianipar menjelaskan pameran ini turut menampilkan teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Cerdas Iklim. Teknologi ini untuk menghadapi perubahan iklim ekstrem dan serangan hama penyakit tanaman di berbagi wilayah.
Sebab, saat ini tantangan di dunia pertanian sangat beragam. Mulai dari iklim, perubahan cuaca hingga virus dan hama tanaman.
"CSA dapat menyelamatkan produksi pertanian, apalagi dengan adanya dampak perubahan iklim yang saat ini semakin ekstrem, seperti cuaca yang tidak menentu akibat kekeringan, hujan dengan curah tinggi serta terus menerus yang mengakibatkan banjir, ledakan hama dan penyakit bisa menyebabkan gagal panen," kata Mindo.
Mindo melanjutkan bahwa teknologi CSA dapat memandu tindakan yang diperlukan untuk mengubah dan mengarahkan kembali sistem pertanian dalam memastikan ketahanan pangan saat iklim berubah. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan