jpnn.com, ABIJAN - Komi Akaji tak akan pernah melupakan kejadian pada November 2015. Dalam dua hari, Boko Haram merenggut dua orang yang dikasihinya. Akaji pun ingin berjuang melawan Boko Haram.
Teman-teman Kaje yang senasib memiliki pemikiran serupa. Mereka bergabung dengan Civilian Joint Taskforce (C-JTF), kelompok sipil bersenjata yang mendukung operasi militer Nigeria.
BACA JUGA: Pantai Gading dan Madagaskar Gagal Tembus Semifinal Piala Afrika 2019
Dilansir Al Jazeera, dulu C-JTF hanya beranggota pria. Namun, kini ada 100 perempuan. Mereka bertugas memeriksa para perempuan di pos-pos pemeriksaan di pasar, rumah sakit, sekolah, dan tempat-tempat lainnya yang kerap jadi sasaran bom bunuh diri.
BACA JUGA: Ratusan Gadis Chibok Korban Boko Haram Masih Hilang
BACA JUGA: Puasa 54 Tahun Berakhir, Tunisia jadi Tim ke-8 yang Tembus Perempat Final Piala Afrika 2019
Boko Haram kerap menjadikan perempuan dan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri. Selama ini mereka selalu lolos. Laki-laki tidak bisa memeriksa perempuan karena alasan budaya dan agama. Berkat perempuan di C-JTF, banyak kasus bom bunuh diri dapat digagalkan. (sha/c10/dos)
BACA JUGA: Tembus Perempat Final, Madagaskar Lanjutkan Sensasi di Piala Afrika 2019
BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Dunia Wanita 2019: Nigeria Ancam Mogok di Hotel Lantaran Bonus Belum Cair, Berapa?
Redaktur & Reporter : Adil