Ratusan Pohon di Taman Kehati Sukabumi Menciptakan Harmonisasi Manusia dan Alam

Kamis, 16 Februari 2023 – 21:34 WIB
Penanaman pohon di Taman Kehati dilakukan setiap tahun agar luas tutupan hijau terbuka makin luas. Penanaman pohon juga dilakukan dengan sistem tumpang sari. Foto: Dok Danone Aqua

jpnn.com, SUKABUMI - Pabrik AQUA Babakanpari telah membangun taman keanekaragaman hayati (Taman Kehati) di lahan seluas 5,5 hektare di Kecamatan Cidahu, Sukabumi, sejak 2010 lalu.

Taman itu kini dipenuhi pohon-pohon besar dan bersebelahan langsung dengan kawasan pabrik yang dibagi dua zona, dipisahkan jalan penghubung antar-kampung.

BACA JUGA: Danone-AQUA Kembali Terima Penghargaan Keenam Kalinya dari KLHK

"Zona pertama ditanam berbagai jenis pohon endemik, pohon asli setempat, pohon bernilai ekonomi tinggi, pohon yang terancam punah, tanaman obat, maupun pohon buah," ujar Corporate Communications Director Danone Indonesia,Arif Mujahidin, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/2/2023).

Ada sekitar 113 jenis pohon yang ditanam di antaranya eboni (diospyros celebecca), engkala (litsea garciae), pulai (alstonia scholaris), kidahu (dracontomelon dao), rasamala (atingia excelsa), puspa (schima walicii), kayu manis (cinnamomum burmani), mindi (azadirach indica), damar (agathis damara), mahoni (swietenia mahagony), dan lain-lain.

BACA JUGA: Kunjungi Kawasan Ketapang Aquaculture, IKA USU Tanam Bibit Bakau

Kepala Pabrik AQUA Babakanpari Eddwison Yasir menambahkan penanaman pohon di Taman Kehati ini dilakukan setiap tahun agar luas tutupan hijau terbuka makin luas.

"Penanaman dilaksanakan bersama masyarakat (kelompok tani), karyawan AQUA, LSM, dan dari beberapa dinas yang ada di Kabupaten Sukabumi," jelas

BACA JUGA: Mentan SYL Minta Jajaran Perkuat Harmonisasi, Ini Tujuannya

Pohon-pohon di taman kehati itulah yang membantu konservasi tanah dan air.

Selain pepohonan, sebagai upaya memasukkan air ke dalam tanah maka di Taman Kehati juga dibuat 20 rorak yang berfungsi sebagai peresap air dikombinasikan dengan fungsi lain yang berhubungan lebah klanceng yang dibudidayakan.

Rorak tersebut kemudian diberi nama ROTARI (Rorak Taman Trigona). Rotari sebenarnya sama saja dengan rorak pada umumnya. Yang membedakannya adalah pada pinggiran rotari ditanami bunga-bungaan sebagai pakan lebah klanceng.

Edwison menambahkan menanam pohon merupakan suatu amal kebaikan yang pahalanya akan terus mengalir selama pohon tersebut masih hidup.

"Orang akan senang karena bisa memanen buah dari pohon yang kita tanam atau paling tidak orang bisa menghirup udara segar dari sebatang pohon yang kita tanam," ujarnya.

Penanaman pohon di zona kedua dilakukan dengan sistem tumpang sari. Di sini para petani diberi kebebasan mengolah lahan seluas 2,5 hektar dengan menanam berbagai jenis palawija dan sekaligus merawat pohon-pohon besar yang ada di zona dua ini.

Hasil palawija dari sini dapat dimanfaatkan para petani untuk konsumsi keluarga masing-masing, dibagikan ke tetangga, ataupun dijual.

"Ini merupakan suatu bentuk pemberdayaan petani yang bermukim di kawasan Cidahu dan Cicurug. Selain penanaman palawija tersebut, para petani pun diajak melakukan budidaya madu hasil dari lebah klanceng, " kata Edwison.

Adanya lebah klanceng di Taman Kehati membangun suatu hubungan simbiosis mutualisme dengan pohon-pohon yang ada di sini. Lebah membantu proses penyerbukan yang menguntungkan pohon-pohon, sementara lebah juga mendapatkan nektar dari pohon-pohon sebagai bahan makanan dan bahan pembuatan sarang lebah.

"Pohon-pohon bertambah subur dan lebah klanceng pun tambah berkembang. Makin banyak pohon, maka makin banyak air yang terserap ke dalam tanah," tambah Andi Suhandi sumringah.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler