Ratusan Prajurit TNI Ditarik dari Satgas Madago Raya, Jenderal Andika Bilang Begini

Jumat, 13 Mei 2022 – 19:07 WIB
Ilustrasi - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PALU - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan ratusan prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Madago Raya untuk menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sudah ditarik dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. 

Para prajurit TNI itu sudah dikembalikan ke satuan masing-masing. 

BACA JUGA: Perintah Jenderal Andika, Prajurit Wanita TNI Harus Diperbanyak

"Ratusan prajurit TNI sudah ditarik dan dikembalikan ke kesatuan masing-masing secara bertahap sejak Bulan Maret lalu," kata Jendral Andika saat melakukan kunjungan kerja di Palu, Sulteng, Jumat (13/5).

Jenderal Andika menjelaskan prajurit yang diterjunkan untuk menumpas MIT di Poso, Sulteng, itu awalnya sebanyak 267.  

BACA JUGA: Anggota MIT yang Tewas Ditembak Satgas Madago Raya Bukan Pak Guru, Ternyata

Dari jumlah itu, kata dia, 167 di antaranya sudah ditarik dan dikembalikan ke satuan masing-masing. 

Oleh karena itu, lanjut Jenderal Andika, saat ini tinggal 100 prajurit TNI yang berada di lapangan.  

BACA JUGA: Jenderal Andika Kepada Bambang Susantono: Harus Ada Rekrutmen 50 Ribu Prajurit TNI untuk IKN 

Menurutnya, 100 prajurit TNI yang masih tergabung dalam Operasi Satgas Madago Raya, itu tidak ada yang berasal dari satuan luar daerah. 

Para personel TNI yang masih ditempatkan itu sepenuhnya mengandalkan prajurit di Sulteng. 

"Secara umum kondusivitas keamanan di tiga wilayah lokus operasi, yakni Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi berangsur membaik," ujar Jenderal Andika. 

Mantan Kepala Staf Angkatan itu mengatakan kabar baik ini merupakan buah hasil karya dari upaya penumpasan kelompok MIT.

Terlebih lagi, selama ini kelompok MIT menjadi target operasi TNI, Polri, dan masyarakat setempat.

"Kami berharap kondisi saat ini dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat sehingga ke depan tidak perlu lagi ada satgas operasi penegakan hukum tindak pidana terorisme di Sulteng," kata Andika.

Seperti diketahui, saat ini anggota MIT tersisa satu orang dan masih bersembunyi di hutan setelah sebelumnya seorang dari mereka tertembak aparat keamanan beberapa waktu lalu. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler