jpnn.com, KUANSING - Ratusan rumah di Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuansing, terendam banjir.
Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito langsung turun ke lapangan mengevakuasi warga menggunakan perahu karet.
BACA JUGA: TNI-Polri di Inhu Kompak Ciptakan Pemilu Damai, Lihat
Setidaknya 430 rumah warga, 3 musala, 1 SMA Gunung Toar dan 1 SMP Satu Atap, direndam banjir setinggi 60-120 centimeter.
Kondisi itu sudah terjadi sejak sepekan terakhir, karena intensitas hujan yang tinggi.
BACA JUGA: Lagi Cooling System Pemilu Damai, Kombes Jeki Terobos Banjir Ketika Lihat Bocil Bantu Polantas
Melihat kondisi itu, Kapolres Kuansing AKBP Pangucap langsung melakukan peninjauan ke lokasi banjir.
Tidak hanya itu, AKBP Pangucap juga mengevakuasi masyarakat yang rumahnya terdampak sangat parah, menggunakan perahu karet.
BACA JUGA: Polisi di Kuansing Berkali-kali Terperosok Dalam Lumpur Demi Pemilu Damai
“Kami evakuasi masyarakat yang terjebak didalam rumah dengan perahu karet. Kemudian melakukan pendataan terhadap rumah yang terendam banjir dan membantu masyarakat membersihkan rumah yang terdampak banjir," ujar AKBP Pangucap.
Pangucap juga memerintahkan para Para Kapolsek dan anggota polsek khususnya para Bhabinkamtibmas agar sering mengecek desa atau dusun yang rawan akan terjadinya banjir.
“Saat ini Kami terus melakukan monitoring dan melaporkan setiap perkembangan yang terjadi berkaitan dengan daerah-daerah rawan banjir dan Kami tetap melaksanakan pengecekan serta patroli daerah-daerah rawan banjir,” lanjutnya.
Sehingga, setiap perkembangan mengenai situasi banjir dapat dengan segera mengambil langkah-langkah, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan.
“Saat menemui masyarakat kami juga memberikan imbauan kepada warga agar tetap siaga dalam menjaga harkamtibmas dalam rangka cooling system mewujudkan situasi yang kondusif menjelang bergulirnya Pemilu Tahun 2024," tutur Pangucap. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Rizki Ganda Marito